Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Penuh Berkah di Lereng Gunung Merapi

Kompas.com - 29/09/2020, 12:04 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tanah di Lereng Gunung Merapi terkenal dengan kesuburannya. Salah satu faktornya adalah kandungan material hasil letusan Gunung Merapi.

Kesuburan tanah ini menjadi anugerah bagi masyarakat yang tinggal di Lereng Gunung Merapi.

Salah satunya dirasakan oleh, Suryono (54) warga Dusun Gondang Pusung, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Awalnya Suryono pekerja sebuah pabrik di Tangerang. Namun pada sekitar tahun 2000 dirinya terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca juga: Petani Sayur Merapi: Daripada Busuk Sia-sia, Lebih Baik Disedekahkan

Setelah itu, pria berusia 54 tahun ini memutuskan untuk pulang ke Dusun Gondang Pusung, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

"Saya pulang, kebetulan orang tua sudah menanam kopi. Tapi saat itu tidak terawat, sudah seperti hutan, pohonnya itu tinggi-tinggi, sampai disebut hutan Kopi Songgo langit, karena tingginya pohon itu sampai diatas 5 meter," ujar Suryono saat ditemui di rumahnya, Dusun Gondang Pusung, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, belum lama ini.

Suryono yang saat itu menganggur, kemudian mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan tentang budidaya pohon kopi.

Dari pelatihan itu, ia memutuskan untuk merawat pohon kopi milik orang tuanya.

Baca juga: Jalak dan Rusa yang Jadi Tanda Alam Warga Lereng Merapi

Dari cerita, orangtuanya mulai menanam kopi sejak sekitar tahun 1980. Namun setelah itu harga kopi sempat jatuh.

Sehingga tanaman kopi tidak dirawat lagi dan hanya ditelantarkan.

"Awalnya saya mau tebang untuk peremajaan sama ibu tidak boleh. Kan namanya orang tua tidak tahu maksudnya, itu kopi lokal saya kurang tahu jenisnya," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com