MALANG, KOMPAS.com – Prasasti in memoriam Soe Hok Gie dan Idhan Lubis dipasang di Puncak Mahameru, Gunung Semeru.
Prasasti berupa marmer itu dipasang di titik koordinat S 08°06’26.8” E 112°55’17.7 atau di Palawangan area Puncak Mahameru di ketinggian 3.476 mdpl. Gie dinyatakan meninggal di Puncak Mahameru pada16 Desember 1969.
Baca juga: Kisah Pilu Kakek Mauria, Tak Bisa Melihat karena Matanya Digigit Serangga, Butuh Biaya Berobat
Prasasti itu dipasang oleh tim Gimbal Alas Indonesia dan dua anggota Mapala Universitas Indonesia.
Koordinator pemasangan prasasti Soe Hok Gie dan Idhan Lubis yang juga Dewan Adat Gimbal Alas Indonesia, Teguh Priejatmono mengatakan, pemasangan prasasti itu memiliki banyak manfaat. Salah satunya mengenang sosok Gie yang meninggal di lokasi tersebut.
“Pertama kita menghormati dan menghargai sosok Gie ini. Karena Gie ini sebagai intelektual muda di zamannya yang memberikan inspirasi terhadap demonstran yang sedang memperjuangkan keadilan,” katanya di Omah Gasek, Kota Malang, Kamis (24/9/2020).
Selain untuk mengenang sosok Gie yang menjadi aktivis di era 1965-1966, prasasti itu berfungsi sebagai penunjuk arah bagi pendaki, terutama pendaki pemula.
Sebab, keberadaan prasasti itu menyambut para pendaki yang tiba di puncak.
Baca juga: Cerita Bupati Maluku Tenggara Tentang Warganya yang Gemar Berkebun Selama Pandemi
Dengan begitu, saat hendak turun, prasasti itu menjadi penanda bagi para pendaki supaya tidak tersesat ketika sampai di batas vegetasi.
“Saat mereka naik ketemu dengan prasasti itu dan ketika turun akan mencari lagi prasasti itu. Sebagai rambu kembali dari para pendaki yang sudah sampai ke puncak,” katanya.