BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, menyayangkan dihentikannya sementara pemeriksaan swab tenggorokan penumpang asal Jakarta yang tiba di Bandara Syamsuddin Noor.
Menurut Machli, penghentian ini dikhawatirkan akan memicu kembali penyebaran Covid-19 di Banjarmasin yang trennya sudah menurun.
"Sangat disayangkan jika ditunda, penyebaran Covid-19 tidak bisa menunggu, semakin cepat upaya antisipasi, semakin baik," ujar Machli Riyadi saat dikonfirmasi, Rabu (16/9/2020).
Baca juga: Pemeriksaan Swab Penumpang Pesawat dari Jakarta yang Tiba di Banjarmasin Dihentikan
Menurut Machli, pemeriksaan terhadap seluruh penumpang asal Jakarta saat tiba di Bandara Syamsuddin Noor sangat penting dilakukan Pemkot Banjarmasin.
Pasalnya, saat ini, angka penularan Covid-19 kembali meningkat dan memaksa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Penumpang asal Jakarta kata Machli sangat mungkin terpapar Covid-19 dan menyebarkannya di Banjarmasin.
Machli pun mengaku sudah menjalankan instruksi tersebut setelah Dinkes Kota Banjarmasin menerima surat dari Sekretaris Daerah Kalsel, Roy Rizali Anwar.
"Wali Kota Banjarmasin akhirnya memberi instruksi kepada kami agar menunda sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya.
Dihentikannya pemeriksaan swab tenggorokan penumpang asal Jakarta membuat seluruh petugas Dinkes Banjarmasin sudah ditarik dari Bandara Syamsuddin Noor.
Salah satu warga Banjarmasin, Anton, juga menyayangkan dihentikannya pemeriksaan swab tenggorokan penumpang asal Jakarta di Bandara Syamsuddin Noor.
Baca juga: Penumpang Pesawat dari Jakarta Masuk Kota Banjarmasin Wajib Tunjukkan Hasil Swab Negatif
Anton berpendapat, pemeriksaan tersebut bisa mengantisipasi penularan Covid-19 di Banjarmasin dan sekitarnya.
"Ini kan bagus, seluruh penumpang diperiksa biar aman masuk ke Banjarmasin. Demi kepentingan kita bersama juga. Kok dihentikan," sesalnya.