BANDUNG, KOMPAS.com – Suara tawa terdengar di ujung ponsel saat mengungkapkan kebahagiaannya lulus S1 dari Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung.
Suara itu berasal dari Siti Rodiah, perempuan yang kini berusia 22 tahun.
Ia lulus cum laude dengan IPK 3,75. Ia pun langsung mendapat beasiswa S2 Manajemen Pendidikan Islam di UIN Bandung dan laptop untuk membantunya menuntaskan studi.
“Alhamdulillah lulus, kayak mimpi,” ujar Siti saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2020) sore.
Buat Siti, jangankan mendapat beasiswa S2, bisa kuliah dan lulus pun bagaikan mimpi.
Sebab, perjuangannya selama kuliah sangat berat. Bahkan keringat dan air mata adalah hal yang biasa.
Siti menceritakan, Ayahnya, Okib (65) merupakan buruh tani.
Penghasilannya terbilang pas-pasan. Untuk membantu dapur tetap ngebul, Ibunya, Cucu membuat gorengan yang dijajakan dengan berkeliling.
Penghasilan kedua orangtua hanya cukup buat makan sehari-hari.
Baca juga: Masker Kain Jumputan Palembang, Strategi Saat Pandemi hingga Digandrungi Artis
Kebutuhan sekolah Siti sejak SMA harus dibantu sang kakak yang bekerja sebagai tukang pangkas rambut di Bekasi.
Begitupun di awal kuliah. Biaya kuliah (UKT) masih ditanggung sang kakak. Untuk biaya tugas dan lainnya, Siti terpaksa memutar otak.
“Saya mulai mencari kerja, apapun yang bisa menambah pemasukan untuk membayar uang kuliah atau makan sehari hari," tutur Siti.