PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Kasus pencurian ribuan pakaian perempuan di Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, masih bergulir.
Kepala Kepolisian Resor Kotawaringin Barat AKBP Dharma Ginting mengaku tak ingin gegabah menangani kasus ini.
Sebab, berdasarkan keterangan yang dikumpulkan anak buahnya, Dharma menilai ada keanehan perilaku pada terduga pelaku, Setu.
Baca juga: Diduga Curi Ribuan Potong Pakaian Perempuan, Seorang Pria Diburu Polisi
Sehingga, Dharma mengaku perlu berkoordinasi dengan sejumlah instansi dalam menyelesaikan kasus ini.
"Apakah diproses layaknya kriminal murni atau ada kemungkinan lain. Misalnya, pelaku mengalami masalah kejiwaan. Penanganannya akan berbeda. Tapi, tentu yang boleh berbicara tentang kejiwaan adalah pihak yang memiliki kompetensi di bidang ini," papar Dharma Ginting saat dihubungi, Senin (27/7/2020).
Terkait kemungkinan masalah kejiwaan pada terduga pelaku, ahli jiwa di Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, dr Novera, SpKJ, angkat suara.
Novera sepakat penanganan kasus pada pelaku dengan gangguan kejiwaan semestinya tidak disamakan. Terlebih jika pelaku sampai menjalani pidana badan.
"Kalau harus dikurung, secara psikologis tidak akan membantu. Tapi, untuk dapat memastikan apakah ada masalah kejiwaan pada pelaku, harus ada serangkaian pemeriksaan," terang Novera.
Baca juga: Heboh Pria Diduga Curi Ribuan Pakaian Perempuan, Kabur ke Hutan dan Ancam Warga Pakai Sajam
Novera mengaku belum bisa berkomentar banyak sebelum mengobservasi langsung yang bersangkutan. Karena itu dia berharap terduga pelaku bisa segera ditangkap.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.