Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Terduga Teroris Sempat 2 Bulan Tinggal di Kampar, Lurah Akui Kecolongan

Kompas.com - 24/06/2020, 13:35 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tiga orang terduga teroris ditangkap di permukiman padat penduduk di Kelurahan Air Tiris, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Terkait hal ini, Pelaksana tugas (Plt) Lurah Air Tiris Ahmad Azhari Hamidi mengakui kecolongan dengan adanya terduga teroris yang bermukim di wilayahnya.

"Kami akui kecolongan. Karena taunya setelah mereka (terduga teroris) ditangkap. Tapi ke depannya kami tidak mau kecolongan dua kali. Kami akan data semua warga yang tinggal di rumah kos atau kontrakan. Kalau tidak ada KTP dan KK yang asli, mohon maaf tidak bisa lagi tinggal di Air Tiris," ucap Azhari saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: Detik-detik Penangkapan Terduga Teroris, 2 Kali Tembakan Kejutkan Warga

Dia juga mengatakan akan memperketat setiap orang yang masuk ke Air Tiris. Setiap pendatang wajib melapor 1x24 jam.

Karena Azhari mengaku tidak mau kecolongan lagi setelah adanya terduga teroris di wilayah itu.

"Jadi kami super ketat mengenai adanya pendatang ini. Kami sepakat besok seluruh RT dan RW mengumpulkan nama-nama penghuni rumah kos. Kemudian kami rekap dan dikirim ke Polsek, Camat dan Koramil," sebut Azhari.

Pihaknya juga akan menyurati para pemilik rumah kontrakan agar melaporkan siapa-siapa saja penghuni rumah tersebut.

Baca juga: 3 Terduga Teroris Mengontrak Rumah di Kampar dan Bawa KK Orang Lain

Hal ini dilakukan sebagai antisipasi supaya tidak ada lagi terduga teroris yang tinggal di permukiman warga.

"Kami sangat wanti-wanti sekali. Pos ronda pun akan diaktifkan lagi," jelas Azhari.

Sementara itu, Azhari mengatakan bahwa tiga terduga teroris mulai tinggal di RT 003 dan RW 004 seminggu menjelang ramadhan kemarin.

Saat itu, Ketua RT 003 Asril sempat menanyakan identitas mereka. Namun, terduga teroris hanya menunjukkan kartu keluarga dan itu pun bukan milik mereka.

"Waktu itu ketua RT hanya menerima KK, tapi bukan nama mereka. Ada kelalaian ketua RT kenapa tidak ditanya KTP mereka yang asli. Ini adalah kelalaian aparat saya yang paling bawah," akui Azhari.

Selama dua bulan tinggal di rumah kontrakan itu, ketiga terduga teroris tidak berbaur dengan warga sekitar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com