Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Andir Sediakan Kapsul Isolasi Darurat Jika Pengunjung atau Pedagang Ada Gejala Covid-19

Kompas.com - 23/06/2020, 13:05 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pasar Andir Trade Center tak ingin lengah meski aktifitas perdagangan sudah boleh dimulai. Menyusul lahirnya kasus Covid-19 di beberapa pasar tradisional, pengelola Pasar Andir Trade Center, PT Aman Prima Jaya (PT APJ) bersama PD Pasar Bermartabat menerapkan protokol ketat meski tetap menjalankan kenyamanan pelanggan dan pedagang. 

“Keinginan dari pedagang dan pelanggan agar ekonomi mereka bisa kembali bergulir itu tentu ada. Tetapi yang kami salut mereka mau memahami sekaligus kooperatif dengan sabar menunggu momen tepat, dan bersedia aktif menjalankan cara baru berkegiatan,” kata Wakil Manajer Operasional PT APJ Alex Ferdian dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Alex menjelaskan, salah satu inovasi yang dilakukan pihaknya untuk penanganan Covid-19 adalah menyediakan kapsul isolasi yang akan digunakan jika ditemukan orang dengan gejala Covid-19 baik pengunjung atau pedagang sebagai tindakan kedaruratan sebelum petugas medis datang.

"Di dalam kapsul ada sistem sterilisasi udara yang ke luar, CCTV, TV, interkom, kran air minum, meja lipat, empat belalai tangan, dua lampu, stop kontak, WiFi, bantal berbelah untuk telinga, gordyn, setelan kasur bagian atas, rak laptop hingga rak baju," jelas Alex.

Baca juga: PPDB Jabar 2020 Masih Sisakan Masalah, Dari Dulu Server Selalu Eror

Alex mengatakan, tersedianya kapsul isolasi dengan dimensi tinggi satu meter dan lebar 80 sentimeter serta panjang  2 meter ini merupakan kerjasama dengan perusahaan swasta spesialis bidang kesehatan. Dengan tersedianya kapsul isolasi ini, para pengunjung dan pedagang Pasar Andir Trade Centre diharapkan tidak khawatir.

Alex memastikan, beberapa minggu sebelum dibukanya kembali Pasar Andir, pengelola telah melaksanakan simulasi adaptasi baru aktifitas pasar sebanyak 3 kali. Simulasi itu diikuti para pedagang dan dikawal langsung oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung. Untuk memudahkan pengawasan, akses masuk ke gedung pasar 4 lantai itu dipersempit dari 36 pintu menjadi hanya 4 pintu.

Selain itu, pengunjung dibatasi dengan total jumlah orang yang boleh ada di dalam Gedung pasar hanya 30 persen. Lalu lintas manusia diatur dengan hitungan alat checker. Sebelum masuk ke dalam pasar,  petugas memeriksa suhu tubuh dan meminta pengunjung terus menggunakan masker selama di dalam pasar.

Baca juga: 111.000 Siswa Lolos PPDB Jabar Tahap I, yang Belum Bisa Coba Tahap Zonasi

Kemudian, antrean pengunjung diberi jarak dengan penyediaan tempat duduk di akses masuk. Anak kecil di bawah 12 tahun, pengunjung dengan gejala batuk serta demam, dan pelanggan yang tak mengenakan masker, dipastikan tidak diperbolehkan masuk.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com