Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB Jabar 2020 Masih Sisakan Masalah, dari Dulu "Server" Selalu Eror

Kompas.com - 23/06/2020, 10:55 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Barat tahun 2020 masih menyisakan masalah klasik.

Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Illa Setiawati mengatakan, sulitnya mengakses server masih menjadi keluhan utama. Ia mengaku heran mengapa persoalan itu masih terus berulang tiap tahun.

"Server eror tidak bisa dibuka. Itulah yang disayangkan kenapa pada tahun sekarang ketika siswa harus mendaftar di jalur online ini, (masalah dari) tahun kemarin enggak dijadikan contoh," kata Illa saat dihubungi via telepon seluler, Selasa (23/6/2020).

Baca juga: 111.000 Siswa Lolos PPDB Jabar Tahap I, yang Belum Bisa Coba Tahap Zonasi

PPDB di tengah pandemi Covid-19 pun, kata Illa, kian menyulitkan orangtua siswa.

Jika tahun lalu orangtua siswa bisa dibantu oleh sekolah tujuan, tahun ini mereka mesti mengakses penuh seluruh tahapan pendaftaran.

Padahal, lanjut dia, masih banyak warga yang belum paham dengan sistem PPDB secara daring.

"Kan tidak semua masyarakat mengerti dengan IT. Ketika mereka minta bantuan dari pihak sekolah asal pun kan itu jadi ditentukan dari pihak sekolah. Titik koordinat pun banyak yang salah. Ketika dokumen harus dilengkapi, beritanya juga pada saat sudah login tanggal 12 tengah malam. Kan kalau harus memperbaiki data juga tidak bisa," ungkapnya.

Illa pun mengaku akan mendatangi Disdik Jabar untuk membahas persoalan ini. Rencananya, pertemuan dilakukan pada Selasa siang.

"Yang disampaikan bentuk kekecewaan orangtua siswa terhadap sistem yang diberlakukan saat ini karena banyak masyarakat yang dirugikan. Terutama masalah ketidaktransparanan pengumuman diterima atau tidaknya. Karena mereka juga tidak tahu mengapa mereka tergeser, kan itu tidak dibuka, enggak dijelasin. Jadi sistem yang kemarin itu ketika siswa tidak diterima namanya langsung hilang," paparnya.

Adapun peluang mendaftar di tahap II, kata dia, sangat kecil kemungkinan untuk masuk karena proses zonasi tahap II kian ketat.

"Kayaknya kalau seperti masyarakat seperti diberikan harapan palsu dengan dijanjikan tahap II. Tahap II kan koordinatnya diperketat karena jarak yang harus lebih dekat. Di balik itu juga kalau siswa yang menggunakan jalur afirmasi KETM ini kalau diadukan dijalur zonasi akan berisiko dengan pembayaran DSP, SPP seperti itu," jelasnya.

111.000 peserta diterima

Sebanyak 111.000 peserta didik diterima pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA dan SMK Jawa Barat Tahun 2020 Tahap I.

Jumlah tersebut memenuhi 74,6 persen kuota yang disediakan pada tahap pertama yang berjumlah 149.000 siswa. Kuota PPDB Jabar tahun 2020 pun kini tersisa 12,6 persen dari tiga jalur yang dibuka.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, kuota tersisa akan ditambahkan melalui jalur zonasi pada tahap kedua yang dibuka mulai 25 Juni hingga 1 Juli 2020.

Ia mengatakan, ada beberapa faktor tak terpenuhinya kuota pada pengumuman hasil PPDB hari ini. Salah satunya, banyak siswa yang hanya mendaftar di satu SMA atau jurusan di SMK.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com