Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2020, 23:29 WIB
Hendrik Yanto Halawa,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOTA GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Sedikitnya 5 hektar kawasan lahan pertanian milik warga di sekitar Hutan di Desa Niko'o'tano Dao, Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, terbakar.

Tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran, BPBD Kota Gunungsitoli, TNI 0213 Nias, Polsek Gunungsitoli ALo'oa, berhasil memadamkan api selama 3 jam lamanya dan beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Kami mengetahui tadi siang, dari laporan kepala desa setempat, api masih menyala di lahan warga," kata Camat Gunungsitoli Alo'oa, Wahyu Gulo, kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Gara-gara Bakar Lahan, Seorang ASN di Riau Ditahan

Menurut Wahyu Gulo, tim gabungan dibantu warga setempat tengah melakukan pemadaman.

Sebanyak 3 Unit Mobil Pemadam dan 1 Mobil Tangki Milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gunungsitoli sudah berada di lokasi.

"Tapi tadi Damkar belum bisa masuk langsung ke titik api, karena menuju jalan ke lokasi sedikit jauh, terpaksa sejumlah petugas pun langsung memadamkan dengan peralatan yang ada," ujar Camat Gunungsitoli Alo'oa, Wahyu Gulo, kepada Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Api hingga jelang Jumat petang sudah tidak membara. Kawasan yang terbakar merupakan lahan warga serta semak belukar.

Baca juga: Bakar Lahan untuk Usir Monyet, Seorang Kakek di Pekanbaru Ditangkap

Akibat warga bakar lahan untuk bertani

"Kawasan yang terbakar semak belukar banyak ranting kayu kering dan ilalang. Sehingga api cepat meluas ditambah angin kencang," katanya.

Dirinya meminta seluruh warganya untuk tidak membiasakan diri membakar lahan, bila membuka lahan pertanian kembali. 

Dia juga menyarankan agar lahan pertanian dibuka dengan cara manual bergotong royong, apalagi saat ini musim panas dan angin kencang.

Sehingga bila tidak segera ditangani akan membuat bencana besar di wilayahnya.

Namun, penyebab kebakaran tersebut masih belum diketahui.

Diduga sementara akibat sejumlah warga yang berencana membuta lahan pertanian miliknya.

Baca juga: Ditangkap karena Bakar Lahan, Warga Kubu Raya Terancam 10 Tahun Penjara 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com