Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2020, 10:50 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda, Kalimantan Timur menutup PAUD Jannatul Athfaal, tempat balita empat tahun bernama Yusuf Achmad Ghazali hilang saat dititipkan.

Yusuf kemudian ditemukan tewas tanpa kepala di parit sekitar empat kilometer dari PAUD tersebut.

Pengacara PAUD Jannatul Athfaal, Muhammad Japri mengatakan, belasan guru yang bekerja di PAUD tersebut terpaksa kehilangan pekerjaan akibat ditutupnya PAUD.

"Ada 11 guru tak bekerja akibat PAUD itu ditutup," ungkap Japri.

Penutupan PAUD dilakukan sejak Kamis (23/1/2020). Hingga saat ini terhitung tiga hari para guru PAUD tidak bekerja.

Padahal, kata Japri, masih banyak hal yang sebenarnya belum terungkap dalam kematian Yusuf.

Misalnya mengenai ke mana Yusuf pergi, penyebab kematian dan sebagainya.

Namun, orang-orang memojokkan yayasan hingga akhirnya yayasan itu ditutup.

Dampak lain dari penutupan PAUD adalah siswa-siswi yang bersekolah di tempat tersebut harus dipindahkan.

Baca juga: Balita Ditemukan Tanpa Kepala, Dokter Forensik: Penyebab Kematian Tak Dapat Dinilai

Alasan penutupan

PAUD Jannatul Athfaal lokasi Ahmad Yusuf Ghazali menghilang beralamat di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Jumat (22/11/2019). KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON PAUD Jannatul Athfaal lokasi Ahmad Yusuf Ghazali menghilang beralamat di Jalan Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Jumat (22/11/2019).

Menurut Japri, penutupan PAUD dan kerja polisi seperti dalam tekanan publik dan keluarganya.

Sedangkan, Kepala Dinas Pendidikan Samarinda Asli Nuryadin mengaku, penutupan PAUD dilakukan untuk mempermudah proses hukum yang sedang ditangani polisi.

Polisi juga mendapatkan permintaaan dari masyarakat dan perhimpunan guru PAUD agar PAUD tersebut ditutup.

"Jadi kami ambil sikap sebaiknya ditutup dulu agar tidak menimbulkan gejolak-gejolak lain," ungkapnya.

Baca juga: Ahli Sebut Penetapan Tersangka 2 Pengasuh PAUD di Samarinda Sumir

Dua pengasuh PAUD ditetapkan tersangka

Tri Supramayanti (kanan) dan Marlina (kiri) saat di ruang penyidik Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Selasa (21/1/2020) malam.KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Tri Supramayanti (kanan) dan Marlina (kiri) saat di ruang penyidik Reskrim Polsek Samarinda Ulu, Selasa (21/1/2020) malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com