KOMPAS.com - Perkembangan situasi di Laut Natuna masih terus mendapat sorotan pembaca di Kompas.com pada hari kemarin.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan tak akan ada perang di perairan Natuna pasca-masuknya kapal penjaga pantai China di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Menurut Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono, Pemerintah China telah mengakui bahwa perairan Natuna merupakan wilayah Indonesia.
Sementara itu, berita tentang situs resmi KPU Bantul diretas oknum tak bertanggung jawab juga menyita perhatian.
Pelaku peretasan yang mengaku bernama Mr.Rm19 tersebut membuat tampilan depan laman kab-bantul.kpu.go.id menjadi foto sepasang kekasih.
KPU Pusat pun segera turun tangan dan memastikan data yang tersimpan di situs tersebut aman.
Berikut ini berita Populer Nusantara secara lengkap:
Yudo Margono tak membantah bahwa pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh kapal ikan asing di wilayah ZEE Indonesia merupakan ancaman pelanggaran batas wilayah.
Namun, ia menegaskan tidak akan perang di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, menyusul keberadaan kapal penjaga pantai China di wilayah tersebut.
"Tidak akan perang, itu terlalu dibesar-besarkan," kata dia kepada wartawan di Natuna, Sabtu (4/1/2020), seperti dikutip dari Antara.
Baca berita selengkapnya: TNI Tegaskan Tak Akan Perang di Natuna
Keberadaan dua kapal Coast Guard milik China da nsatu kapal pengawas ikan milik China masih bertahan di Natuna.
Menurut Yudo Margono, kapal-kapal tersebut memilih bertahan dan tidak mau pergi dari wilayah timur Laut Natuna meskipun dua unsur kapal Bakamla telah melakukan komunikasi.
Untuk mengusir kapal-kapal tersebut, kata Yudo, pihaknya pun akan menambah dua kapal lagi untuk memaksimalkan pengusiran.