Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Deteksi 19 Titik Panas Tersebar di Wilayah Maluku

Kompas.com - 03/12/2019, 14:25 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon mendeteksi sebanyak 19 titik panas tersebar di wilayah Maluku, Selasa (3/12/2019).

Dari 19 titik panas yang terdeteksi itu, sebanyak sembilan titik tersebar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yakni di Tanimbar Utara, Wermaktian, dan Tanimbar Selatan. 

Selebihnya, tiga titik panas terdeteksi di Kabupaten Buru, yakni di Kecamatan Wayapo, Namlea dan Air Buaya.

Kemudian, satu titik panas di Kabupaten Seram Bagian Barat terdeteksi di Kecamatan Huamual, satu titik panas terdeteksi di Amahai, Maluku Tengah, dan tiga titik panas terdeteksi di Kabupaten Maluku Barat Daya.

Baca juga: Gelombang Tinggi Masih Terjadi di Pulau Buru Maluku, Warga Diminta Waspada

Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon Oral Semwiral mengatakan, 19 titik panas yang terdeteksi di sejumlah wilayah di Maluku itu memiliki tingkat keakuratan mulai dari 51 persen hingga 92 persen.

“Kondisi ini akan berlangsung hingga 24 jam terakhir,” kata Oral kepada Kompas.com, Selasa siang.

Menurut dia, sejumlah titik panas yang menyebar di wilayah Maluku ini lantaran musim kemarau panjang yang terus terjadi di wilayah Maluku.

Dia pun memprediksi kondisi akan kembali normal, karena sejumlah wilayah di Maluku seperti di Maluku bagian selatan, Kepulauan Kei, Tanimbar akan memasuki musim hujan.

“Khusus untuk Pulau Ambon ini memang sedang memasuki musim kemarau. Tapi untuk Maluku bagian selatan, Tual, Tanimbar akan memasuki musim penghujan pada Desember ini,” kata dia.

Baca juga: Pelayanan Publik Pemprov Maluku Masuk Zona Merah, Ini Kata Murad Ismail

Oral juga mengimbau warga yang wilayahnya terdeteksi titik panas agar lebih waspada dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan untuk membuka lahan pertanian.

Sebab, hal itu akan menyebabkan kebakaran yang lebih besar.

“Kami mengimbau warga agar tidak membakar hutan sembarangan, jangan juga membuang puntung rokok sembarangan di hutan,” ujar Oral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com