Sekretaris Kecamatan: Acara di Semarang Kades Fauzi Tak Diundang

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Tanti (38), istri kepala desa terpilih Ahmad Fauzi menuturkan sebelum menghilang, suaminya pamit meninggalkan rumah tanggal 12 November 2019, untuk menghadiri acara di Semarang.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kecamatan Batur yang juga menjadi Pj Kepala Desa Batur Martoyo mengatakan acara di Semarang terkait pertemuan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

"Pak Fauzi kata Istrinya kan pamit tanggal 12 itu ada acara di Semarang. Itu acaranya provinsi, agendanya Banjarnegara dan Batang, acaranya Pak Gubernur," kata Martoyo saat dihubungi, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Misteri Hilangnya Kades Terpilih di Banjarnegara, Diduga Tak Terkait Pilkades

Kendati demikian, kata dia, acara pertemuan itu hanya mengundang Camat Batur, Pj Kepala Desa Batur serta unsur dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

"Yang ke Semarang kan saya sebagai Pj, saya berangkat tanggal 13 pagi bersama Pak Camat. Pak Fauzi enggak tahu itu kok pamit ke Semarang, padahal itu acara camat dan Pj. Jadi yang di Semarang saya dengan Pak Camat, sama dari pemkab. Orang-orang tahunya Pak Fauzi nyusul saya," ujar Martoyo.

Baca juga: Istri dari Kades Terpilih di Banjarnegara yang Menghilang: Saya Harap Dia Segera Pulang

Kata Martoyo, pertemuan tersebut membahas permasalahan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian di perbatasan Banjarnegara dan Batang.

"Alhamdulillah sudah beres, tidak ada masalah, rapat di sana sudah ada komitmen," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, hilangnya Fauzi sejak lebih dari dua pekan terakhir menimbulkan berbagai macam spekulasi. Salah satunya terkait dengan kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang digelar pada 31 Juli 2019 lalu.

Namun Sekretaris Kecamatan Batur yang juga menjadi Pj Kepala Desa Batur Martoyo membantah hilangnya Fauzi berkaitan dengan ajang pilkades.

"Pilkades alhamdulillah lancar, aman. Saya malah mengapresiasi warga saya, sampai pasca pemilihan berjalan lancar. Saya rasa malah jauh dari masalah pilkades," kata Martoyo.