Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pelabuhan Tikus" di Jateng Diduga sebagai Pintu Masuk Peredaran Narkoba

Kompas.com - 12/11/2019, 15:39 WIB
Slamet Priyatin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Jawa Tengah mewaspadai banyaknya pelabuhan-pelabuhan tidak resmi yang bisa dijadikan pintu masuk untuk mengedarkan narkoba.

Sebab, pelabuhan-pelabuhan kecil tersebut lepas dari pengawasan.

Hal itu dikatakan oleh Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah Benny Gunawan, usai meresmikan klinik Bina Waras di Kantor BNNK Kendal, Selasa (12/11/2019).

Baca juga: Wakil Bupati Kendal: Saya Akan Pecat Oknum PNS yang Ketahuan Jadi Calo CPNS

Untuk itu, Benny meminta kepada BNN kabupaten/kota, supaya melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan 'pelabuhan tikus'.

“Di Jawa Tengah banyak 'pelabuhan tikus’. Kita harus waspada. Sebab pengedar narkoba sudah mulai menggunakan banyak cara,” ujar Benny.

Benny mengatakan, pecandu narkoba di Jawa Tengah berjumlah sekitar 284.000 orang. Kebanyakan pengguna narkotika adalah pelajar.  

Sementara itu, Kepala BNNK Kendal Sharlin Tjahaja Frimer Arie mengatakan, ada 4 'pelabuhan tikus’ di Kabupaten Kendal.

Empat pelabuhan kecil itu, adalah Ngeboom Kaliwungu, Bandengan Kendal, Sendang Sikucing Rowosari dan Pulau Tiban.

Untuk mengantisipasi adanya peredaran narkoba melalui pelabuhan tidak resmi itu, pihak BNNK Kendal sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan pengawasan bersama.

“Kami juga sudah melakukan sosialisasi ke nelayan,” kata Sharlin.

Meski demikian, Sharlin mengatakan, hingga kini pihaknya belum pernah menangkap pelaku atau menerima laporan adanya peredaran narkoba di 4 'pelabuhan tikus’ tersebut.

Namun, pihaknya tetap melakukan pengawasan supaya tidak kecolongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com