ACEH UTARA, KOMPAS.com- Cuaca di Provinsi Aceh akan terasa panas menyengat hingga tiga hari ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh menyatakan, suhu udara Aceh mencapai 35 derajat celsius. Sehingga diingatkan potensi kebakaran lahan dengan cuaca yang begitu terik.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda Zakaria, Kamis (22/8/ 2019) menyebutkan, tingginya suhu karena saat ini memasuki musim kemarau.
Bahkan, diperkirakan akhir Agustus suhu bisa mencapai 36,5 derajat celsius.
Wilayah Aceh baru memasuki musim penghujan pada pertengahan September mendatang.
“Saat ini hujan dalam intensitas ringan saja,” katanya, Kamis.
Baca juga: Kemarau, Warga Bogor Pakai Kamar Mandi Buatan di Kolong Jembatan
Dia mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena pada saat suhu udara yang panas, lahan-lahan gambut menjadi kering dan bisa memicu terjadinya kebakaran hutan atau kebakaran lahan.
“Jangan membakar lahan secara sembarangan dan terutama bagi lahan gambut, karena sangat mudah memicu terjadinya titik api, sehingga menyebabkan kabut asap,” tutur Zakaria.
Peringatan dini juga dikeluarkan untuk gelombang laut yang mencapai lima meter di perairan Aceh.
Baca juga: Kekeringan, 450 Desa di Jatim Dipasok 55 Juta Liter Air Bersih
Tingginya gelombang laut di perairan Aceh disebabkan faktor adanya pergerakan angin di Samudera Hindia, sehingga terjadinya pusaran angin dan berdampak terhadap ketinggian gelombang laut.
“Bagi nelayan alangkah baiknya agar tidak belayar sampai ke tengah laut, karena gelombang laut yang mencapai lima meter cukup tinggi dan tidak semua kapal mampu menerobosnya, begitu juga bagi kapal penyebrangan agar lebih hati-hati,” kata Zakaria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.