LEBAK, KOMPAS.com - Kemarau panjang menyebabkan Kabupaten Lebak dilanda kekeringan terparah sejak 1997.
Supaya turun hujan, warga menggelar shalat meminta hujan di Alun-alun Rangkasbitung, Kamis (22/8/2019) pagi.
Shalat minta hujan diikuti oleh ribuan warga yang terdampak. Mereka datang dari berbagai kecamatan antara lain Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Warunggunung hingga Sajira.
Shalat yang mulai digelar pukul 08.00 WIB tersebut berlangsung khidmat hingga selesai pukul 09.00 WIB.
Baca juga: 18 Kecamatan di Cianjur Krisis Air Bersih, BPBD Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan
Wakil Bupati Kabupaten Lebak Ade Sumardi mengatakan, kemarau tahun ini sudah berlangsung berbulan-bulan hingga menyebabkan belasan kecamatan di Kabupaten Lebak krisis air bersih.
"Dari 28 Kecamatan di Kabupaten Lebak, 16 di antaranya kekeringan, makanya kami dari Pemda Lebak, MUI dan Masyarakat mengadakan shalat Istisqo untuk meminta minta hujan kepada Allah SWT, dan beristighfar dari segala dosa dan kesalahan kita," kata Ade di Alun-alun Rangkasbitung, Kamis (22/8/2019).
Ade mengatakan, warga dari 16 kecamatan yang terdampak kekeringan saat ini kondisinya memprihatinkan lantaran sulit mengakses air bersih.
Pihak pemerintah daerah, kata dia, rutin memasok kebutuhan air bersih melalui mobil tangki.
Baca juga: Warga Kulon Progo Terpaksa Berbagi Air di Wilayah Kekeringan
Dia juga berharap warga yang masih memiliki pasokan air saling membantu untuk mengatasi kekeringan yang paling parah sejak 1997 ini.
"Kami mengimbau untuk warga yang masih memiliki air minum maka saya mohon berbagi dengan tetangga dan saudara lain tidak mendapat air," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.