Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Jantung Bocor dan Penyempitan Pembuluh Darah, Bocah Arka Butuh Bantuan

Kompas.com - 18/08/2019, 15:27 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi

KARIMUN, KOMPAS.com - Arka Artino, bocah yang berusia 1 tahun 6 bulan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau ini didiagnosa menderita penyakit jantung bocor dan penyempitan pembuluh darah.

Kedua orangtua Arka sama sekali tidak memiliki biaya untuk pengobatan Arka yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Berta, Ibu kandung Arka mengatakan, keanehan pada putranya itu mulai diketahui saat Arka berusia 5 bulan, dimana saat itu perkembangan Arka melambat.

Baca juga: Diduga Jantung Bocor, Bayi 13 Bulan Anak Penjual Ikan Kondisinya Kian Lemah

Bahkan, Berta mengaku tidak ada yang mampu menahan rasa sakit itu jika dirasakan.

"Saat ini usia Arka sudah 1 tahun 6 bulan, namun berat badannya baru 6 kilogram, jauh dari anak normal lainnya," kata Berta melalui telepon, Minggu (18/8/2019).

Berta mengaku, dirinya bersama suami sempat membawa Arka ke Jakarta untuk dioperasi, karena dokter yang ada di Karimun mengaku tidak ada yang mampu mengoperasinya.

Namun, setibanya di Rumah Sakit Harapan Kita, bayi Arka juga tidak bisa dioperasi karena di sana harus menunggu antrian, hingga akhirnya kembali dibawa pulang ke Parit Benut, Kecamatan Meral, Karimun.

"Saat itu kami membawa uang Rp 20 juta, namun karena harus menunggu antrian akhirnya uang itu pun habis. Dan saat ini kami bingung karena tidak ada lagi biaya buat operasi Arka," jelasnya.

Baca juga: Mikaila, Bayi 5 Bulan Putri Penjual Gorengan Derita Jantung Bocor

Berta mengaku dirinya merupakan peserta BPJS Kesehatan, namun jaminan sosial milik negara ini tidak bisa berbuat banyak.

Sebab, jika menggunakan jalur BPJS Kesehatan, Bayi Arka harus antri menunggu 2 tahun baru bisa dapat giliran menjalani operasi di Jakarta.

Saat ini, Berta berharap sekali ada uluran tangan atau bantuan biaya dari donatur untuk biaya oparasi bayi Arka.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun sudah melakukan kordinasi dengan BPJS Kesehatan, namun lagi-lagi pengalihan BPJS membuat Berta tidak mampu melihat penderitaan panjang putranya itu.

"Kami butuh Rp 250 juta untuk operasi Arka di Jakarta, agar bisa dioperasi segera, saya takut semakin lama, semakin parah,'' terang Berta.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rahmadi mengatakan meski saat ini Arka belum bisa dioperasi, namun selama menunggu jadwal operasi di Jakarta, bayi Arka tetap mendapatkan perawatan yang optimal di RS M Sani di Karimun.

Rahmadi, menjelaskan persoalan antrian untuk operasi merupakan wewenang RS di Jakarta.

Bahkan, dalam kasus ini, pihaknya mengaku tidak bisa intervensi kepada RS di Jakarta tersebut.

Sementara di Kepri tidak ada rumah sakit yang bisa menangani penyakit itu.

"Untuk kasus-kasus penyakit jantung dan kanker biasanya memang harus menunggu antrian dan dilakukan di Jakarta," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com