Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babi Hutan yang Lukai Warga Diburu dengan Batang Bambu Runcing

Kompas.com - 02/07/2019, 16:33 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Puluhan warga di sekitar lereng selatan Gunung Slamet memburu babi hutan yang melukai empat orang warga di Desa Windujaya dan Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, warga di kedua desa berkerumun di sejumlah titik. Warga berupaya memburu babi hutan dengan menggunakan senapan angin dan peralatan tradisional seperti batang kayu yang dibuat runcing.

Edi Maryanto (54), warga Desa Windujaya berharap babi hutan dapat segera ditangkap atau dibunuh.

Baca juga: Diserang Babi Hutan, 4 Warga Lereng Gunung Slamet Terluka

Pasalnya, serangan tersebut telah meresahkan warga, terutama yang sering beraktivitas di sekitar hutan.

"Tadi sudah kami laporkan ke polisi. Saya berharap bisa ditangkap atau dibunuh, karena dikhawatirkan akan menyerang orang lagi. Kalau seperti ini terus warga kan jadi resah," kata Edi saat ditemui, Selasa.

Menurut Edi, peristiwa penyerangan babi hutan kepada warga baru kali ini terjadi.

Sebelumnya, kawanan babi hutan beberapa kali menyerang tanaman yang berada di ladang dekat hutan, namun tidak sampai melukai warga.

"Dulu di desa tetangga pernah menyerang warga, kalau di sini belum pernah, biasanya paling merusak tanaman. Kawanan babi hutan sering turun karena tempat kita berbatasan dengan hutan," ujar Edi.

Baca juga: Dikira Babi Hutan, Petani di Sumsel Ditembak Teman Sendiri

Warga lainnya, Kuswarjo (65) mengatakan, babi hutan yang menyerang warga sempat ditembak menggunakan senapan angin. Namun, tembakan tersebut belum dapat melumpuhkan babi hutan.

"Babi sudah terluka, tadi kena tembak senapan angin, ada beberapa luka tembak katanya," ungkap Kuswarjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com