Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2018, 17:13 WIB
Aji YK Putra,
Krisiandi

Tim Redaksi

MURATARA, KOMPAS.com - Ari Gunawan (19), warga Dusun I Desa Terusan Kecamatan Karang Jaya, Musirawas Utara, Sumatera Selatan, harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami luka tembak di bagian perut, Minggu (16/12/2018).

Ari yang sehari-hari bekerja sebagai pertani, tertembak teman sendiri lantaran dikira babi hutan buruan. 

Informasi yang dihimpun, Ari tertembak saat beristirahat dari kegiatan memetik petai di areal perkebunan karet yang tak jauh dari tempat tinggalnya.  

Pelaku Meriansyah yang melihat semak-semak bergerak, mengira korban adalah babi hutan buruannya.

Ia pun langsung meletuskan senjata api rakitan itu dan mengenai perut Ari. Ari tersungkur dan menjerit kesakitan.

Kapolres Musirawas AKBP Suhendro mengatakan, setelah menembak Ari, pelaku langsung membawa korban pulang ke rumah untuk mendapatkan perawatan.

Tak lama setelah kejadian, warga membawa Meriansyah ke tempat kepala Desa.

"Dari pihak kepala Desa langsung menghubungi anggota dan pelaku kita amankan," kata Suhendro, Minggu.

Dijelaskan Suhendro, dari hasil pemeriksaan awal, Meriyansyah melepaskan tembakan lantaran mengira korban adalah seekor babi hutan di semak-semak. 

"Pengakuan pelaku, ia tidak sengaja menembak korban, karena dikira babi hutan buruannya. Saat memegang senjata api rakitan laras panjang, pelaku langsung menembak dan terkena diperut korban," ujarnya.

Barang bukti berupa senjata api rakitan serta sepatu karet yang digunakan Meriansyah pun kini diamankan petugas . Polisi masih melakukan pendalaman soal sanjata api rakitan yang dimiliki Meriansyah.

"Masih dikembangkan, senjata apinya dari mana, pelaku juga masih kita periksa senjatanya sudah kita amankan. Sementara korban masih dirawat untuk diambil amunisinya," katanya.

Kompas TV Jenazah pemuda yang diduga korban salah tembak oknum aparat kepolisan dimakamkan keluarga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com