Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Wisatawan di Pantai Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur

Kompas.com - 06/06/2019, 16:49 WIB
Markus Yuwono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Selama beberapa hari terakhir, ratusan wisatawan yang bermain di sejumlah pantai di pantai Gunungkidul, Yogyakarta, tersengat ubur-ubur.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, serangan ubur-ubur terjadi sejak Senin (3/6/2019).

"Serangan ubur-ubur didominasi oleh anak-anak. Ada beberapa wisatawan yang sengaja memegang karena ketidaktahuan," katanya saat dihubungi kompas.com melalui pesan singkat Kamis (6/6/2019).

Baca juga: 85 Wisatawan Tersengat Ubur-ubur di Pantai Yogyakarta

Serangan terjadi di sejumlah pantai diantaranya di Pantai Kukup, Sepanjang, dan Pantai Dini.

Dijelaskannya, ada beberapa korban yang harus diberikan bantuan oksigen karena mengalami sesak nafas.

Pihaknya berharap jika menemukan hewan bertentakel berwarna biru untuk tidak disentuh. Bentuk ubur-ubur ini bisa menarik perhatian, khususnya anak-anak karena memiliki bentuk dan warna yang unik. dapun reaksi dari sengatan berbeda-beda mulai dari gatal-gatal, kepanasan, sesak nafas sampai pingsan.

Menurut dia, hari ini sudah terjadi peningkatan pengunjung ke kawasan pantai. Sejumlah pantai sudah dikunjungi wisatawan sejak pagi. Puluhan petugas SAR Satlinmas disebar untuk mengawasi pengunjung.

Baca juga: Ubur-ubur yang Muncul Setiap Libur di Pantai Selatan Gunungkidul...

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Marjono menambahkan, kemunculan ubur-ubur atau di masyarakat lokal dikenal impes ini, karena kondisi di laut dingin sehingga ubur-ubur mencari tempat yang hangat di kawasan pantai.

Bentuk ubur-ubur ini bisa menarik perhatian, khususnya anak-anak karena memiliki bentuk dan warna yang unik.

Bentuk warna menarik ini seringkali membuat pengunjung ingi menyentuh hewan ini.

"Kami menyediakan cairan amoniak dan asam cuka sebagai penawar racun dari sengatan ubur-ubur," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com