Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2019, 19:20 WIB
Amran Amir,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LUWU, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (31/5/2019), menangkap dan menahan tersangka Edy Sukma (42), seorang PNS pada Protokoler Pemda Kabupaten Luwu dan mantan pejabat kades di Desa Salutubu, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Luwu AKP Faisal Syam mengatakan, tersangka ditangkap karena diduga melakukan tindak pidana korupsi Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD ) tahun 2015.

“Tersangka selaku Pj Kades Salutubu mencairkan dan mengelola sendiri keuangan Desa Salutubu tanpa melibatkan pemerintahan desa. Dalam pelaksanaan pembangunan dengan menggunakan ADD terdapat kegiatan yang fiktif, tetapi pertanggungjawaban dalam LPJ tertulis pembangunan MCK, plat duekker, perkerasan jalan, dan pembelian kursi, dengan anggaran total Rp 95.448.000,” kata AKP Faisal Syam saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat.

Baca juga: Kajati Jabar: Banyak Kades Takut Gunakan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa

Begitu pun dengan pengelolaan dana desa terdapat beberapa kegiatan fiktif, tetapi tidak dipertanggungjawabkan dalam LPJ, seperti pekerjaan talud, perkerasan sirtu, plat duekker dengan dana Rp 143.561.000.

“Dengan perbuatan tersangka tersebut, berdasarkan hasil audit Inspektorat selaku APIP ditemukan indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp 239.009.000. Setelah dilakukan pemeriksaan tersangka, selanjutnya dilakukan penangkapan dan penahanan di rutan Polres Luwu,” ucapnya.

Baca juga: Kampanye di Kupang, Jokowi Janji Cek Dana Desa ke Lapangan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com