Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera NU di Kampanye Sandiaga Diprotes, Ini Tanggapan BPP Jatim

Kompas.com - 07/04/2019, 07:55 WIB
Achmad Faizal,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Anwar Sadad, Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Jawa Timur, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meminta Pengurus Nahdatul Ulama (NU) Lumajang tidak sensitif menyikapi bendera NU di acara kampanye akbar Sandiaga Uno di Stadion Semeru Lumajang, Kamis (4/4/2019) lalu.

"Pengurus NU jangan sensi begitu, memangnya NU milik pengurusnya? NU milik umat. Sebelum NU sebagai organisasi lahir, sudah ada jamaah NU," kata politisi Partai Gerindra itu saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (6/5/2019) malam.

NU menurut dia bukan sekadar organisasi atau jamiyah, tapi NU juga harus dimaknai jemaah atau komunitas yang anggotanya tidak terstruktur.

"Lagipula, Sandiaga Uno juga warga NU, beliau juga punya kartu anggota NU," ucapnya.

Baca juga: PWNU Jatim Tak Rela Dunia Akhirat Bendera NU Dipakai Sandiaga Kampanye

Munculnya bendera NU dalam kampanye akbar yang dihadiri Sandiaga Uno di Lumajang beberapa waktu lalu adalah aksi spontanitas warga jemaah NU.

"Jadi pengurus NU jangan sensi," tegasnya.

Tanggapan Sandiaga

Seperti diberitakan sebelumnya, pengurus NU Lumajang pada Sabtu (6/4/2019) menandatangani nota keberatan atas munculnya bendera NU di acara Kampanye Akbar yang dihadiri cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno di Stadion Semeru Lumajang, Kamis (4/4/2019) lalu.

Dalam nota keberatan yang ditandatangani Ketua Tanfidz Moh Masud dan Rois Aam KHR M Husni Zuhri, keduanya Pengurus Cabang NU (PCNU) Lumajang, PCNU mengaku kecewa dengan munculnya bendera NU di acara kampanye akbar pasangan capres cawapres 02.

Baca juga: Sandiaga: Masa Anggota NU Tidak Boleh Bawa Bendera NU...

Munculnya bendera NU di acara tersebut dianggap pelecehan terhadap Jamiyah NU, yang berpotensi menimbulkan gesekan horisontal di tengah masyarakat.

Sandiaga Uno, usai menghadiri kampanye terbuka di Gedung Tri Bhakti Kota Magelang, Sabtu, kepada wartawan mengaku saat itu diminta seseorang untuk memegang bendera tersebut.

Ia menyatakan tidak ada yang salah jika dirinya melakukan hal itu karena ia sendiri adalah anggota NU.

“Kami banyak sekali bertemu dengan elemen masyarakat di rapat umum. Saya diminta-minta untuk memegang bendera NU, dan saya sendiri adalah anggota NU, saya memegang karta NU (kartu tanda anggota NU),” kata Sandi kepada wartawan. 

Baca juga: Warga NU Dilarang Dukung Jokowi atau Prabowo Pakai Bendera NU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com