MALANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menilai temuan situs purbakala di proyek Tol Pandaan-Malang menunjukkan bahwa Jawa Timur kaya situs bersejarah.
Dengan begitu, Emil mengajak semua pihak menyambut positif temuan situs purbakala itu.
"Temuan ini kita syukuri. Kita bahagia karena warisan budaya di Jawa Timur ini luar biasa," katanya saat menghadiri Rakor BPBD di Kota Malang, Rabu (13/3/2019).
Emil menganggap penemuan situs purbakala itu sebagai kejadian yang diluar perkiraan. Namun, pekerja proyek tol harus menghormati temuan itu karena yang ditemukan adalah barang arkeologi.
Baca juga: Fakta Ekskavasi Situs Purbakala di Malang, Ahli Akan Tuntaskan Penggalian hingga Proyek Tol Digeser
"Itu lah yang disebut sebagai kejadian di luar perkiraan. Oleh karena itu memang harus dihormati," jelasnya.
Emil mengatakan, temuan situs itu tidak berpengaruh terhadap penyelesaian jalan tol tersebut. Sebab, proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 memang belum bisa diselesaikan dengan segera karena masih ada kendala pembebasan lahan di Kelurahan Madyopuro.
"Seksi kelima ini memang ada kendala pengadaan lahan juga. Sekalian lah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Kita bisa menyikapi temuan ini bukan dengan pusing tapi dengan bahagia. Katanya (situs) ini lebih tua lagi dari Majapahit. Majapahit itu kan setelah Singosari, Mungkin itu Singosari," jelasnya.
Sementara ini, Emil meminta pengerjaan jalan tol Pandaan-Malang difokuskan pada seksi 1,2,3 hingga 4.
Yakni dari Pandaan, Kabupaten hingga ke pintu keluar Karanglo, Kabupaten Malang. Sebab, tol itu ditarget selesai pada April mendatang.
Diketahui, situs purbakala ditemukan di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur sudah melakukan ekskavasi di lokasi tersebut.
Baca juga: Soal Koin Emas Zaman Majapahit, Ini Imbalan Saat Temukan Benda Purbakala
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.