Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Penemuan Situs Purbakala, Proyek Tol Pandaan-Malang Digeser ke Bantaran Sungai

Kompas.com - 12/03/2019, 20:25 WIB
Andi Hartik,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - PT Jasamarga Pandaan Malang akan menggeser konstruksi ruas tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 karena mengenai situs purbakala. Ruas tol akan digeser ke arah timur atau ke sekitar bantaran Sungai Amprong.

"Kita sudah membuat alternatif. Misalnya ini betul-betul situs cagar budaya mungkin kita akan geser trase jalannya," kata General Manager Teknik PT Jasa Marga Pandaan-Malang M Jajuli di lokasi penemuan situs, Selasa (12/3/2019).

Baca juga: Soal Koin Emas Zaman Majapahit, Ini Imbalan Saat Temukan Benda Purbakala

Pihak kontraktor akan membangun turap atau dinding penahan di bantaran tersebut. Dengan begitu, rute ruas tol tersebut tidak berubah.

Jajuli menyampaikan, keberadaan situs itu tidak terlalu berpengaruh terhadap target penyelesaikan jalan tol. Sebab, konstruksi Tol Pandaan-Malang seksi 5 masih terkendala pembebasan lahan di Kelurahan Madyopuro. Sehingga, tol itu memang belum bisa diselesaikan sesuai dengan target awal.

"Secara signifikan tidak terlalu berpengaruh. Cuma kalau ini memang benar-benar situs, lokasinya kemarin sudah diukur oleh tim proyek, lokasinya sekitar 13 meter dari trase jalan. Sehingga harus kita geser ke arah sungai. Mungkin nanti ada tambahan konstruksi," katanya.

Baca juga: Warga yang Serahkan Benda Purbakala di Tol Pandaan-Malang Akan Diganti Rugi

Awalnya, kontruksi Tol Pandaan-Malang seksi 5 ditargetkan selesai pada Juni. Namun, penyelesaian jalan tol itu dipastikan molor karena ada sengketa lahan. Sedangkan sisanya, yakni seksi 1, 2, 3 dan 4, yakni dari Pandaan, Kabupaten Pasuruan hingga ke Karanglo, Kabupaten Malang ditargetkan rampung pada April nanti.

Sebelumnya diberitakan struktur bangunan diduga situs purbakala ditemukan di lokasi proyek Tol Pandaan-Malang seksi 5 kilometer ke-37 Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Struktur bangunan itu ditemukan akibat pengerukan lahan untuk pembangunan ruas tol.

Sebagian struktur sudah rusak, sebagian lainnya masih terpendam. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) sudah melakukan ekskavasi untuk menemukan bentuk asli struktur bangunan itu.

Selain struktur bangunan, di sekitar lokasi juga ditemukan benda cagar budaya. Seperti kepingan koin, lencana emas dengan delapan penjuru mata angin serta potongan gerabah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com