SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa sedang menjajaki kemungkinan kerjasama dengan provider telekomunikasi untuk membuat sistem peringatan dini bencana banjir.
Khofifah mengatakan, rencana itu akan disampaikan kepada Menteri Kominfo Rudiantara saat berkunjung ke Surabaya pekan depan.
"Pekan depan Menteri Kominfo Rudiantara akan ke Surabaya. Nanti akan kami komunikasikan rencana peringatan dini melalui provider telekomunikasi," kata Khofifah usai MoU dengan organisasi wanita di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jatim, Jumat (8/3/2019) sore.
Baca juga: Khofifah Minta Relawan Tetap Tinggal di Lokasi Meski Banjir Telah Surut
Khofifah mengatakan, peringatan dini bencana melalui alat komunikasi di wilayah tertentu dinilai sangat efektif untuk mencegah korban akibat bencana.
Khofifah mencontohkan, ketika banjir dari Ponorogo, enam jam kemudian akan sampai ke Madiun, lalu beberapa jam kemudian akan sampai ke Ngawi. Pada range waktu tersebut, peringatan dini sangat penting agar warga bisa bersiap-siap mengantisipasi banjir.
"Di daerah-daerah yang akan dilalui air tersebut bisa dikirim peringatan tentang informasi datangnya air banjir melalui ponsel, sehingga mereka bisa bersiap-siap," jelasnya.
Baca juga: Khofifah Inisiasi Early Warning System Antisipasi Banjir Akibat Luapan Sungai
Khofifah mengatakan, sistem tersebut akan sangat diperlukan khususnya oleh warga Jawa Timur yang memiliki daerah dengan topografi yang masih rentan dengan potensi bencana.
Bukan hanya banjir, tapi juga tanah longsor, hingga potensi tsunami.