Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Tertib Berlalu Lintas, Abi Kehilangan Kaki Kanan dan Habis Rp 15 Juta

Kompas.com - 03/03/2019, 15:26 WIB
Markus Yuwono,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Upaya menekan angka kecelakaan yang melibatkan anak muda terus dilakukan pihak kepolisian.

Salah satunya dengan menggelar "Milenial Road Safety Festival" di seluruh Indonesia, termasuk Yogyakarta.

Kepolisian Resor Gunungkidul, Yogyakarta, meminta testimoni salah satu korban kecelakaan, Abi Rahma Sandy, untuk berbicara di hadapan ribuan peserta festival, di 0 Km Wonosari, Yogyakarta, Minggu (3/3/2019).

Baca juga: Alami Kecelakaan di Tol Batang, Bupati Demak Masih Dalam Perawatan di RS

Abi terlihat kesulitan menaiki panggung karena kaki kanannya diamputasi akibat kecelakaan dua tahun lalu.

Setelah memperkenalkan diri, dia menceritakan pengalamannya saat kecelakaan menimpa pada tahun 2017.

Saat kecelakaan, Abi mengaku tidak menggunakan kelengkapan berkendara, seperti helm. Selain itu, ia juga tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. 

Baca juga: 55 Persen Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi pada Kaum Milenial

"Waktu itu saya kecelakaan di Jalan Kaliurang. Tabrakan dengan motor lainnya," kata Abi, di sela-sela acara "Milenial Road Safety Festival", di titik 0 Km Wonosari, Yogyakarta, Minggu. 

Setelah diamputasi, Abi kini menggunakan kaki palsu untuk beraktivitas sehari-hari.

Ia mengimbau warga terutama generasi muda mematuhi peraturan yang ada, sehingga dapat meminimalisasi terjadinya kecelakaan.

"Pesan saya untuk kaum muda saat ini jangan ugal-ugalan di jalan dan selalu safety di jalan raya agar jangan mengikuti jejak saya," ujarnya.

Baca juga: Bupati Demak Kecelakaan di Tol Batang

"Sekarang pakai kaki palsu kalau bepergian, ditopang dengan tongkat kalau pas di rumah atau hanya pengin ke kamar mandi. Biayanya mahal, ini saja untuk beli kaki palsu (menghabiskan) sekitar Rp 15 juta," kata Abi. 

Kapolres Gunungkidul AKBP Ahmad Fuady menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya pihaknya untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Kondisi jalan yang sudah bagus, lanjut dia, seharusnya disikapi pengguna jalan scara positif, bukan justru digunakan untuk kebut-kebutan.

"Gunungkidul merupakan daerah terluas di DIY dan jalannya saya kira juga cukup panjang. Apalagi merupakan jalur lintas provinsi antara Jawa Timur dan Jawa Tengah melalui DIY sehingga tingkat kerawanan dan keramaiannya tinggi," ujar Fuady. 

Baca juga: Pendiri Brand Jam Tangan Charriol Tewas dalam Kecelakaan Mobil

Menurut dia, kasus kecelakaan masih tinggi dan korban didominasi usia 15 tahun hingga 30 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com