Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sekitar Sungai Siak: Tiap Tahun Banjir, tapi 2 Tahun Terakhir Makin Parah...

Kompas.com - 22/11/2018, 23:05 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Luapan air Sungai Siak, Pekanbaru, Riau, hingga malam ini semakin tinggi, yang merendam sejumlah warga di Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir, Kamis (22/11/218). Sebagian warga sudah mengungsi.

Terpantau di wilayah Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, warga terlihat mengangkat barang-barang ke tempat yang lebih tinggi. Bahkan warga juga banyak yang berada di depan rumah untuk memantau kondisi air.

Selain rumah, banjir juga merendam rumah ibadah, sekolah hingga jalan setapak akses menuju permukiman.

Beberapa warga tampak nekad mengarungi banjir dengan sepeda motornya. Itu pun ada sepeda motor yang mogok, sebab ketinggian Nair mencapai 60 sentimeter meter hingga satu meter.

Baca juga: Sungai Siak Pekanbaru Meluap, Satu Sekolah Kebanjiran

Sebagian warga juga lebih memilih memarkirkan kendaraannya di pinggir Jalan Yos Sudarso, karena takut mogok.

Menurut salah satu warga, Zulfan Jaya (54) mengatakan, luapan air Sungai Siak makin tinggi sejak pukul 15.30 WIB, Kamis.

"Tadi sore airnya mulai naik hingga malam ini. Tadi sekitar pukul 20.00 WIB, sudah mulai turun," ujar Zulfan saat ditemui Kompas.com di rumahnya yang banjir.

Dia menyebutkan, luapan air Sungai Siak terjadi sejak sepekan yang lalu. Namun yang paling parah sejak tiga hari berturut-turut.

"Dalam dua hari ini sudah parah. Penyebabnya karena debit air dari Kabupaten Kampar cukup besar dan juga curah hujan yang tinggi," kata Zulfan.

Dia menyebutkan, hingga saat ini sejumlah warga sudah ada yang mengungsi.

Baca juga: BBKSDA Pasang Plang Peringatan Daerah Rawan Buaya di Sungai Siak

"Yang mengungsi sudah ada sebagian. Mereka mengungsi ke rumah keluarganya yang lebih tinggi. Tapi lebih banyak yang bertahan di rumah," akui Zulfan.

Menurut dia, ketinggian air bervariasi. Mulai dari 60 sentimeter hingga satu meter, yang masuk ke rumah warga. Warna air kecoklatan dan dikotori sampah.

"Di sini ada yang lebih rendah. Itu banjirnya lebih dalam. Kondisi air kotor," kata Zulfan.

Dikatakan dia, banjir saat ini meredam RW 02 dan RW 12. Jumlah warga sekitar 600 kepala keluarga (KK).

"Di sini padat penduduk. Bangunan rumah di sini rata-rata dibuat tinggi untuk antisipasi banjir. Tapi sekarang sudah banyak juga rumah yang terjangkau oleh air," ujar Zulfan.

Baca juga: Sungai Siak Meluap, Ratusan Rumah di Pekanbaru Terendam Banjir

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com