Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sedih Tim Sepak Bola U-14 Riau, Gagal Juara dan Pulang Naik Minibus dari Bali

Kompas.com - 14/09/2018, 05:15 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com — Tim sepak bola pelajar U-14 Kabupaten Kampar yang mewakili Provinsi Riau di Piala Menpora 2018 di Bali gagal meraih kemenangan. Tim tersebut kalah di babak penyisihan.

Usai menerima kekalahan, para pemain dan pelatih harus kembali ke Riau. Namun, untuk kembali ke kampung halaman, mereka terpaksa menggunakan minibus dari Bali ke Riau karena tidak ada biaya untuk membeli tiket pesawat.

Oleh karena itu, tim perwakilan Riau pada kejuaraan nasional itu terpaksa menempuh perjalanan dua hari dua malam. Ibarat kata, sudah jatuh tertimpa tangga.

Baca juga: JEO - Kisah Para Atlet Peraih Medali Asian Games 2018

Tim persatuan sepak bola Bangkinang dan sekitarnya (PSBS) Kampar, ini tiba di Pekanbaru, Rabu (12/9/2018) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka pulang dari Bali sejak Senin (10/9/2018) menggunakan mobil minibus.

Pelatih PSBS Kampar Triono mengaku sedih dengan kondisi tersebut. Namun, ia tidak bisa berbuat banyak. Para pemain harus pulang dengan menggunakan minibus.

"Sedih sekali menceritakan hal ini. Mau tak mau kami harus pulang naik minibus," ucap Triono saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.

Dia mengaku tidak pernah mendapat dana selama mengikuti kompetisi, baik dari Pemerintah Kabupaten Kampar maupun dari Provinsi Riau.

Baca juga: Tangis Penjual Air Isi Ulang saat Tahu Anaknya Raih Medali Emas di Asian Games

Bahkan, awal keberangkatan timnya ke Bali usai menjuarai liga pelajar di Riau, Triono dan tim official mencari dana dengan cara berutang.

"Pas berangkat kami pinjam uang ke sana kemari. Akhirnya terkumpul Rp 40 juta. Ada juga bantuan dari orangtua pemain," kata Triono.

Menurutnya, hal itu dilakukan dengan harapan manager dan pengurus bisa berupaya mendapatkan dana selama anak-anak sedang bertanding.

"Ya, apa mau dikata. Sampai kejuaraan selesai, dana yang diharapkan tidak kunjung didapat. Padahal, kami sudah mengajukan proposal baik ke pemerintah dan pihak lainnya," sambung Triono.

Baca juga: Kisah Pemain Sepak Takraw Asian Games: Diabaikan KONI hingga Mendaur Ulang Bola Rusak

Masih menurut dia, keberangkatan untuk bertanding di Piala Menpora di Bali bisa saja dibatalkan. Namun, para pemain akan menjadi korban beban mental.

"Mental mereka bisa jatuh dan akan malas malasan dalam latihan. Kan tidak mustahil dari U-14 ini akan lahir pemain-pemain yang berbakat dan bisa mengharumkan nama Riau ke depan," tutur Triono.

Dia menambahkan, bukan juara yang menjadi motivasi utama. Akan tetapi, bagaimana anak didiknya bisa banyak bertanding dan mengasah mental mereka menghadapi tim-tim nasional lainnya.

Baca juga: Inilah Padepokan Putra Siliwangi, Pencetak Atlet Silat dari Garut

"Juara itu sudah pasti semuanya mau dapat. Tapi kan yang perlu itu adalah mengasah mental mereka bertanding. Apalagi, kesempatan dan karier pesepakbolaan mereka ini masih panjang," ujar Triono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com