Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 27/08/2018, 13:11 WIB

GORONTALO, KOMPAS.com —  Tim sepak takraw Indonesia asal Gorontalo ini sudah menyumbangkan dua perunggu, masing-masing untuk nomer team dan double event.

Sore ini mereka akan berlaga lagi di semifinal nomor beregu. Tak ada kata istirahat, apalagi menyerah. Mereka terus fokus untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

Tim sepak takraw Indonesia yang bersinar asal Gorontalo ini adalah Hendra Pago (27), Rizki Pago (27), Abdul Halim Rajiu (27), Herson Mohamad (27), dan Rezky Jaina (25). Hendra dan Rizki adalah sepupu.

Kelimanya digembleng habis-habisan oleh Pelatih Asry Syam, yang sehari-hari adalah pengajar di Universitas Negeri Gorontalo.

Meski sudah memberikan banyak kemenangan bagi Provinsi Gorontalo di banyak kejuaraan, termasuk 2 medali emas di PON 2016 dan 1 emas di 2012 lalu, bukan berarti mereka ini mendapat perhatian dari pemerintah dan induk organisasi olahraga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Baca juga: Perjuangan Kembar Lena-Leni, Anak Buruh Tani yang Kini Jadi Atlet Sepak Takraw

 “Belum pernah ada yang melihat kami, baik KONI maupun Pemerintah Provinsi Gorontalo,” kata Asry Syam (42), Sang pelatih, Senin (27/8/2018).

Asry Syam bicara blak-blakan bukan berarti ingin mencari perhatian dari pemerintah atau KONI, tetapi prestasi para pemain sepak takraw yang telah mengharumkan nama daerah bahkan negara ini harus diperhatikan. Mereka adalah anak bangsa yang tidak kenal menyerah untuk mempersembahkan prestasi dan melambungkan nama baik bangsa Indonesia.

Prestasi yang diukir pemain sepak takraw asal Gorontalo ini dilalui dengan perjuangan yang panjang. Menu latihan tak pernah surut meskipun pada saat bulan Ramadhan sekalipun.

“Biarpun puasa, kami tetap latihan tiga kali sehari. Kedisiplinan harus terus dijaga,” ujar Asry Syam.

Porsi latihan yang harus dijalani adalah jogging saat shubuh, pukul 09.00-12.00 Wita dan 16.00 hingga selesai. Para pemain takraw yang kuat berpuasa disilakan melanjutkan, tetapi ada juga yang tidak kuat berpuasa dan terpaksa membatalkan sebelum azan magrib.

Baca juga: Asian Games 2018, Sepak Takraw Indonesia Kalah dari Malaysia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke