BANDUNG, KOMPAS.com - Rangkaian peristiwa begal di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar)marak terjadi sepekan ini. Bahkan menelan korban satu mahasiswi yang akhirnya meninggal.
Menanggapi hal tersebut, Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema bakal kembali memfungsikan pos bayangan di titik-titik rawan untuk menjaga keamanan di Kota Bandung.
"Kita fungsikan kembali (pos bayangan), tentu ini akan rencanakan kegiatan preventif dan kegiatan gabungan dengan instansi lain untuk melakukan patroli razia di titik rawan dan jaringan informasi lebih kuat lagi di masyarakat," jelasnya, Senin (3/9/2018).
Nantinya anggota di lapangan yang berjaga akan disesuaikan dengan keperluan.
Baca juga: Kapolrestabes Bandung Perintahkan Tembak di Tempat untuk Begal
Berdasarkan data anatomy of crime, lanjutnya, ada sejumlah titik-titik rawan yang menjadi atensi.
"Yang menjadi atensi (kawasan) Pasopati, Antapani, Arcamanik, Jalan Jakarta, dan lainnya. Tapi bukan berarti titik lain kita abaikan kita akan pemerataan lokasi untuk dilakukan kegiatan preventif dan juga razia," ungkapnya.
Patroli gabungan yang dilengkapi lampu rotator pun kembali digelar guna mengantisipasi tindakan kejahatan jalanan seperti pencurian dengan kekerasan (curas).
"Kita akan laksanakan lagi, prinsipanya kita lakukan langkah preemtif dan preventif," tuturnya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Begal di Bandung Ditembak di Tempat Saja...
Adapun tindakan pencurian dan kekerasan ini, kata Irman, rata-rata terjadi dini hari hingga pagi hari. Bahkan pelaku bisa saja menganalisa kegiatan korbannya, terutama korban perempuan yang berkegiatan di tengah malam.
"itu perlu di antisipasi, karena kemanapun jalannya, sekiranya ada niatan dan kesempatan, bisa saja terjadi (curas). Kita himbau semua masyarakat tetap waspada dan menjadi polisi bagi dirinya sendiri," jelasnya.