Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pemuda Tewas Dikeroyok di Depan Balai Desa, Motornya Diceburkan ke Sungai

Kompas.com - 26/06/2018, 07:43 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Sendi (26), pemuda asal Desa Jojo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tewas setelah dikeroyok beberapa orang di depan Balai Desa Jojo, Senin (25/6/2018) dinihari. 

Nyawa korban tak tertolong meski beberapa jam sempat dirawat intensif di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus.

Seorang saksi mata, Ismail, warga Kecamatan Jekulo, Kudus, mengaku menyaksikan aksi pengeroyokan tersebut? menjelang tengah malam. Merasa kasihan, Ismail yang kebetulan melintas pun langsung berupaya melerainya.

"Beberapa orang kabur mengendarai 4 motor usai mengeroyok. Sebelum pergi, para pelaku menceburkan motor korban ke sungai di dekat balai Desa Jojo," terang Ismail. 

Korban selanjutnya dilarikan warga ke Puskesmas Mejobo, RS Aisyiyah Kudus hingga berujung meninggal dunia setelah dirawat di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus.

Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pengeroyokan Anggota DPRD Karawang

Saksi mata lain, Sajiwo, warga Kecamatan Mejobo, Kudus, menyampaikan, para pelaku pengeroyokan diperkirakan masih berusia remaja.

"Masih muda-muda pelaku pengeroyokannya. Motor korban saya evakuasi dari sungai bersama warga," kata Sajiwo.

Kapolsek Mejobo AKP Sartono menyampaikan, detik-detik pengeroyokan yang berujung tewasnya korban terekam oleh Closed Circuit Televison (CCTV) yang terpasang di sekitar Balai Desa Jojo. 

Berdasarkan dokumentasi CCTV, beberapa pelaku menghentikan laju motornya di dekat korban yang duduk sendiri di atas motor. Para pelaku kemudian membabi buta menghajar korban dengan pukulan dan tendangan hingga akhirnya ditusuk.

Baca juga: Tabrak Lari Mobil dan 2 Motor, Sopir Alphard dan Istri Sempat Dikeroyok Massa

"Korban meninggal dunia dinihari ini dan dimakamkan pagi ini. (Korban) Mengalami luka tusuk juga selain memar-memar. Kami masih mendalami kasus ini dan melakukan pengejaran terhadap pelaku," terang Sartono.

Perawat Puskesmas Mejobo Fitri mengatakan, korban mengalami luka tusuk selebar 3 cm di perut sebelah kiri. "Luka cukup dalam," pungkasnya.

Kompas TV Aksi main hakim ini didasari rasa dendam salah satu pelaku yang merasa pernah menjadi korban penjambretan yang diduga dilakukan oleh korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com