Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terjang Kendari, Ratusan Warga Mengungsi

Kompas.com - 26/06/2018, 00:06 WIB
Kiki Andi Pati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Rumah 411 warga Kelurahan Lepolepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara terendam banjir setinggi 2 meter, Senin (25/6/2018).

Akibatnya, ratusan orang tersebut mengungsi di tenda- tenda darurat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Kendari, Suhardin mengatakan, wilayah bantaran Sungai Wanggu meluap hingga menyebabkan banjir. 

Daerah yang dihuni 100 kepala keluarga itu menjadi langganan banjir jika hujan deras. 

"Sebenarnya untuk Kota Kendari ada 3 titik yang banjir, yakni Kelurahan Lepolepo, Andonuhu, dan Kambu. Tetapi yang paling parah di Lepolepo. Jadi warga harus kita evakuasi," ungkap Suhardin, Senin.

Baca juga: Banjir di Luwu, 2 Rumah Rusak, Jalan Trans Sulawesi Sempat Lumpuh

Data dari Dinas Sosial Kota Kendari, sekitar 200 rumah terendam banjir.

Kepala Dinas Sosial Kota Kendari Muhammad Hamsir Madjid mengatakan, daerah terparah yang terendam banjir untuk Kota Kendari berada di bagian Sungai Wanggu.

Sebanyak 54 rumah warga di wilayah itu masih terendam banjir.

“Sementara ini, laporan yang masuk untuk daerah yang parah ini, (bagian Wanggu) ada 54 KK, secara keseluruhan ada kurang lebih 200 KK. Sementara kita menunggu laporan dari luar kota,” kata Hamsir Madjid.

Saat ini, pihaknya telah menyiapkan penyaluran bahan makanan dan juga obat-obatan bagi masyarakat ke wilayah terendam banjir.

Termasuk mendirikan tenda-tenda di pinggir jalan yang tidak terendam banjir.

Baca juga: Kalau Banjir Sudah Tinggi Banget Baru Kita Mengungsi

“Rencana kita akan bertahan di sini sampai sebulan ke depan. Sampai kita pastikan cuaca sudah membaik,” ucapnya di lokasi banjir.

Sebenarnya, sambung Hamsir, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari merencanakan relokasi warga di sekitar Sungai Wanggu sejak lama.

Relokasi dilakukan karena daerah itu tiap tahun langganan banjir. Tetapi dengan alasan rumahnya sudah permanen, sebagian besar warga memilih bertahan di tempat itu.

Sementara itu, petugas dari tim Tagana dan Basarnas Kendari mengevakuasi seorang warga yang terjebak banjir dan sakit. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com