Salin Artikel

Banjir Terjang Kendari, Ratusan Warga Mengungsi

Akibatnya, ratusan orang tersebut mengungsi di tenda- tenda darurat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Kendari, Suhardin mengatakan, wilayah bantaran Sungai Wanggu meluap hingga menyebabkan banjir. 

Daerah yang dihuni 100 kepala keluarga itu menjadi langganan banjir jika hujan deras. 

"Sebenarnya untuk Kota Kendari ada 3 titik yang banjir, yakni Kelurahan Lepolepo, Andonuhu, dan Kambu. Tetapi yang paling parah di Lepolepo. Jadi warga harus kita evakuasi," ungkap Suhardin, Senin.

Data dari Dinas Sosial Kota Kendari, sekitar 200 rumah terendam banjir.

Kepala Dinas Sosial Kota Kendari Muhammad Hamsir Madjid mengatakan, daerah terparah yang terendam banjir untuk Kota Kendari berada di bagian Sungai Wanggu.

Sebanyak 54 rumah warga di wilayah itu masih terendam banjir.

“Sementara ini, laporan yang masuk untuk daerah yang parah ini, (bagian Wanggu) ada 54 KK, secara keseluruhan ada kurang lebih 200 KK. Sementara kita menunggu laporan dari luar kota,” kata Hamsir Madjid.

Saat ini, pihaknya telah menyiapkan penyaluran bahan makanan dan juga obat-obatan bagi masyarakat ke wilayah terendam banjir.

Termasuk mendirikan tenda-tenda di pinggir jalan yang tidak terendam banjir.

“Rencana kita akan bertahan di sini sampai sebulan ke depan. Sampai kita pastikan cuaca sudah membaik,” ucapnya di lokasi banjir.

Sebenarnya, sambung Hamsir, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari merencanakan relokasi warga di sekitar Sungai Wanggu sejak lama.

Relokasi dilakukan karena daerah itu tiap tahun langganan banjir. Tetapi dengan alasan rumahnya sudah permanen, sebagian besar warga memilih bertahan di tempat itu.

Sementara itu, petugas dari tim Tagana dan Basarnas Kendari mengevakuasi seorang warga yang terjebak banjir dan sakit. 

Tak hanya itu, seorang warga terlihat histeris setelah melihat rumahnya terendam banjir setinggi 2 meter. Sehingga petugas harus membujuknya agar mau dievakuasi. 

Salah seorang warga Kelurahan Lepolepo, Wati menuturkan, air mulai naik sejak malam dan langsung masuk ke rumahnya setinggi satu meter.

"Tadi pagi air masuk dalam rumahku, sudah setinggi satu meter langsung saya selamatkan barang-barang berhargaku dan mengungsi di atas," tuturnya.

Petugas gabungan dari Basarnas, Kepolisian, dan Tagana mengevakuasi warga di tenda-tenda pengungsian yang telah didirikan untuk menampung sementara para warga korban banjir.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian warga diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. 

https://regional.kompas.com/read/2018/06/26/00060621/banjir-terjang-kendari-ratusan-warga-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke