Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berat Badan Stabil, Bayi Kembar Siam Asal Subang Diperkenankan Pulang

Kompas.com - 15/05/2018, 12:10 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Muhammad Nur Hidayah dan Nur Syafaat, bayi kembar siam asal Subang yang hanya memilik satu anus dan satu alat kelamin laki-laki, kini sudah memiliki berat badan yang sesuai dengan kondisi tubuh yang stabil.

Melihat progres bayi berusia 32 hari yang kini sudah semakin membaik itu, tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) kini sudah memperkenankan bayi kembar siam itu pulang ke rumahnya.

"Setelah satu bulan dirawat di RSHS, di observasi dan dilakukan pencitraan untuk melihat organ-organ vital, bayi kembar siam itu kini diperkenalkan untuk pulang dulu, karena situasi tubuhnya mulai stabil," kata Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Nina Susana Dewi, di RSHS, Jalan Eykman, Kota Bandung, Senin (14/5/2018).

Baca juga: Tim Dokter RSHS Siapkan Inkubator Khusus untuk Rawat Jalan Bayi Kembar Siam

Bayi yang merupakan putra pasangan Azis (34) dan Dini Pertiwi (34) ini pulang diantar ambulance yang disediakan RSHS Bandung. Nantinya bayi tersebut akan dirawat di rumah namun tetap masih dalam pantauan tim dokter RSHS Bandung.

Dokter Spesialis Anak RSHS Bandung, Prof Sjarif Hidajat mengatakan saat ini kondisi berat badan masing-masing bayi sudah mencapai 2,6 kg. Tim dokter menilai, dengan berat tersebut maka kondisi bayi sudah dinyatakan stabil sehingga aman untuk dirawat di rumah.

"Memang hari ini direncanakan untuk pulang dan keadaannya sudah stabil, minum sudah bisa, suhunya juga sudah stabil, tanda vitalnya juga bagus semua," jelasnya.

Baca juga: Tim Dokter RSHS Tunda Pemisahan Bayi Kembar Siam hingga Usia 4 Bulan

Meski dirawat di rumah, namun tim dokter tetap melakukan pemantauan terhadap bayi, dengan mendatangi kediaman bayi secara berkala setiap dua minggu sekali.

Setelah mencapai usia 3-4 bulan atau total berat badan bayi sudah mencapai 10 kilogram, maka bayi akan kembali ke RSHS untuk didiagnosa ulang, untuk kemudian jika memungkinkan akan dilakukan operasi pemisahan.

"Mungkin ke depan kita akan rencanakan operasi berikut. Di rumah akan dibesarkan dulu dan dipantau tim RSHS untuk pemberian nutrisinya, untuk memantau tumbuh kembangnya sehingga kalau berat badan masing-masing 5 kilogram atau total seluruhnya 10 kilogram baru direncanakan operasi pemisahan," jelasnya.

Untuk tempat tidur bayi sendiri, pihak RSHS telah menyiapkan box khusus untuk bayi tersebut, awalnya box tersebut disiapkan dengan penutup plastik diatasnya seolah-olah seperti inkubator, namun dikarenakan berat badan dan kondisi bayi sudah stabil, maka box tersebut diberikan seperti tempat tidur bayi umumnya tanpa plastik penutup.

Baca juga: Dempet di Bagian Bawah, Bayi Kembar Siam Ini Punya Satu Anus dan Satu Kelamin

"Saat ini tidak memerlukan alat bantu hanya peralatan bayi biasa, tetapi kita akan lakukan kunjungan rutin dimana kita pantau pertumbuhan dan perkembangannya serta melakukan imunisasi disana," katanya.

Setelah usia bayi mencapai 4 bulan, maka bayi tersebut akan kembali? ke RSHS untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium, pencitraan ulang, dan persiapan operasi.

"Ada pemeriksaan fungsi paru-paru, dan Jantungnya. Sehingga sudah layak dapat di operasi (pemisahan) secara biasa," jelasnya.

Persiapan

Sementara itu Azis (34) ayah dari bayi kembar tersebut mengatakan bahwa persiapan yang telah dilakukan untuk menyambut sang bayi yakni dengan membersihkan kamar sebersih dan senayaman mungkin bagi kedua putranya tersebut. "Paling kebersihan saja, saya sudah bersih-bersih," katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com