Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Dipisah, Salah Satu Bayi Kembar Siam Laki-laki Itu Bakal Berkelamin Wanita...

Kompas.com - 28/04/2018, 22:00 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Kompas TV Kondisi bayi kembar siam yang didiagnosa memiliki dua kepala, tiga tangan, dua kaki, berangsur membaik.

BANDUNG, KOMPAS.com - Bayi kembar siam dempet di kedua tubuh bagian bawah dada yang kini dalam perawatan tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memiliki satu alat kelamin, dan satu anus. 

Tim dokter tunda pemisahan bayi hingga menunggu proses pencitraan tuntas, namun untuk menuntaskannya dibutuhkan waktu hingga 3-4 bulan usia bayi, agar bagian dalam organ bayi bisa terlihat.

Meski begitu, Dokter Spesialis Anak RSHS Bandung Prof Sjarif Hidajat menyebut, apabila bayi tersebut harus dipisahkan, maka akan ada satu bayi yang akan berjenis kelamin wanita, meski pada hakikatnya kedua bayi tersebut berjenis kelamin pria.

"Hal yang sangat sensitif sekali, kelaminnya laki-laki, testis satu, penis satu, tulang panggul satu, kalau di pisahkan akan ada satu yang jadi wanita mungkin," kata Sjarif, di RSHS Bandung, sabtu (28/4/2018). 

Baca juga : Tim Dokter RSHS Tunda Pemisahan Bayi Kembar Siam hingga Usia 4 Bulan

Bayi kembar siam kali ini merupakan bayi kembar ke12 yang ditangani tim dokter RSHS Bandung, meski begitu, kasus serupa pernah ditangani tim dokter sebelumnya. 

"Mengingat kasus lalu ada yang berhasil dipisahkan, bukan suatu kemustahilan untuk kita untuk melakukan pemisahan. Sudah ada kasus sama," terangnya.

Sjarif menjelaskan bahwa tim dokter telah mendiskusikan dengan dokter bedah anak terkait pemisahan tersebut, bahwa mungkin saja dilakukan pemisahan meski hanya terdapat satu anus dan satu organ vital, namun konsekuensinya salah satu bayi harus menggunakan organ vital dan anus buatan. 

"Mereka (tim dokter) sudah menyatakan kesanggupan bahwa pemindahan mungkin dengan adanya satu anus dan organ vital sebab bisa dibuat artifisial (anus dan organ vital)," ujarnya.

Baca juga : Dempet di Bagian Bawah, Bayi Kembar Siam Ini Punya Satu Anus dan Satu Kelamin

Untuk itu tim dokter akan mengembalikan keputusan tersebut pada orang tua bayi, apabila memang harus dilakukan pemisahan tim tetap menunggu proses pencitraan tuntas?, sekligus dukungan dari orang tua bayi.

"Bayangan kita kalau itu dipisahkan perlu dukungan psikologis yang sangat kuat dari orang tuanya apakah boleh dipisahakan atau di biarkan terus berdua," jelasnya. 

Sementara itu, Azis (34), ayah dari bayi kembar siam itu mempercayakan penanganan bayi kepada tim dokter. "Penanganan bayi saya percaya kepada dokter, untuk bayi saya percaya penuh pada dokter, asalkan terbaik untuk anak saya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com