BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah dirawat kurang lebih 10 hari di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) bayi kembar siam pasangan Agus Prianto dan Amariah, meninggal dunia pada Senin (20/11/2017).
“Bayi kembar siam putra Amariah (39) asal Padalarang, meninggal kemarin, 20 November 2017,” ujar Juru Bicara RSHS Bandung Nurul Wulandhani pada keterangan tertulisnya, Selasa (21/11/2017).
Nurul menjelaskan, kondisi bayi kembar siam saat masuk ke RSHS 10 hari lalu kurang baik. Bayi yang diberi nama Amariah 1 dan 2 tersebut kemudian dirawat intensif oleh tim dokter penanganan bayi kembar siam RSHS Bandung.
“Bayi Amariah 2 meninggal lebih dahulu 3 hari lalu, disusul bayi Amariah 1 yang meninggal kemarin sore sekitar pukul 17.34 WIB,” ungkapnya.
(Baca juga : Bayi Kembar Siam di Tempurung Kepala Akhirnya Membuka Mata)
Di hari yang sama, bai kembar itu diantar menggunakan ambulans RSHS ke Padalarang sekitar pukul 19.30 WIB. Selama dirawat di RSHS, orangtua selalu diberikan informasi dan edukasi mengenai kondisi kesehatan serta kemungkinan yang dapat terjadi pada kedua bayi.
“Telah dilakukan juga informed concent kepada keluarga,” katanya.
Awalnya, lanjut Nurul, tim dokter berencana melakukan operasi pemisahan pada Senin (20/11/2017). Namun beberapa hari lalu kondisi bayi memburuk.
Bahkan kondisi tersebut berpotensi membahayakan kedua bayi sehingga tim dokter memutuskan untuk menyegerakan operasi pada 17 November 2017.
“Operasi dilakukan sekitar 12 jam dan selesai pada pukul 10.00 keesokan harinya. Namun takdir berkata lain. Bayi yang lebih kecil (Bayi Amariah 2) tidak dapat bertahan dan dinyatakan meninggal,” jelasnya.
(Baca juga : Nasib Rabia dan Rukia, Bayi Kembar Siam Menyatu di Kepala...)
Sementara bayi Amariah 1 langsung mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU RSHS. Dalam masa kritisnya, tim dokter berupata menstabilkan kondisi bayi Amariah 1. Namun bayi tersebut tidak bertahan dan meninggal dunia.
“Segenap keluarga besar RSHS mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga senantiasa diberi kesabaran serta kesehatan,” ucap Nurul.