Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Dokter RSHS Tunda Pemisahan Bayi Kembar Siam hingga Usia 4 Bulan

Kompas.com - 27/04/2018, 22:59 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim Dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) menunda pemisahan bayi kembar siam conjoined Twin omphalogus atau dempet di kedua tubuh bagian bawah.

Saat ini tim masih melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap kondisi tubuh serta organ dalam bayi kembar tersebut. 

Bayi kembar siam berjenis kelamin laki-laki itu baru berusia 14 hari. Tim dokter sampai sekarang belum bisa memastikan apakah akan dilakukan pemisahan atau bayi tetap dalam kondisi dempet.

Pasalnya, tim dokter belum memiliki gambaran organ bagian dalam dari tubuh bayi kembar tersebut. Sebab, berdasarkan pemeriksaan, masih ada beberapa organ dalam bayi kembar yang belum terlihat.

 

(Baca juga : Dempet di Bagian Bawah, Bayi Kembar Siam Ini Punya Satu Anus dan Satu Kelamin)

Karena itu, pemisahan akan dilakukan apabila pencitraan (teknik dan proses guna membuat gambar tubuh manusia untuk tujuan klinis) tuntas dilakukan.

"Menurut bedah vaskuler, vaskulerisasi di ginjal harus cermat, dan ternyata masih ada bagian-bagian yang belum terlihat," ujar Dokter Spesialis Anak RSHS Bandung Prof Sjarif Hidajat di RSHS Bandung, Jumat (27/4/2018). 

"Katanya baru keliatan di umur 4 bulan, setelah 4 bulan dilakukan pencitraan lagi sehingga aliran darahnya lebih cermat lagi pada masing-masing ginjal, limpa, maupun usus, sehingga proses pemisahan lebih lancar," tuturnya.

Menurut Sjarif, kondisi bayi kembar siam saat ini dalam keadaan baik dengan berat badan bertambah menjadi 4,38 kilogram dari sebelumnya 4,2 kg.

"Kondisi bagus stabil, tanda vital bagus, dan sudah mendapatkan minum dengan baik," jelasnya.

Namun bayi tersebut, belum dilakukan pemeriksaan pendengaran dan penglihatan. Saat ini, bayi kembar siam itu sedang melakukan fisioterapi.

"Fisioterapi dilakukan untuk membentuk badannya supaya tidak bengkok karena dalam kandungan, dia dalam posisi yang tidak menguntungkan sehingga agak bengkok," jelasnya.

(Baca juga : Bayi Kembar Siam di Tempurung Kepala Akhirnya Membuka Mata )

Sebelum dilakukan operasi pemisahan, bayi harus memiliki syarat tertentu. Salah satunya pemeriksaan lengkap dan berat badan minimal 5 kilogram.

Agar bayi mencapai berat tersebut, tim dokter akan melakukan pemberian nutrisi yang sesuai dengan berat badan dan usia bayi.

"Sekarang akan menaikkan berat badan sampai masing-masing (bayi) beratnya 2,5 kg," katanya.

Dengan harapan setelah mencapai berat tersebut bayi kembar siam ini bisa pulang ke rumahnya untuk kemudian dilakukan rawat jalan.

"Diharapkan bisa pulang saat berat bedan 5 kg dan ada arahan (dari tim dokter) pada orangtua agar mereka tak salah dalam melakukan perawatan d rumah," jelasnya.

Setelah bayi berumur 4 bulan, tim dokter akan kembali melakukan pencitraan terhadap bayi kembar siam itu. Untuk melihat organ bagian dalam bayi yang saat ini belum terlihat.

"Rapat dengan beberapa dokter ahli, menyepakati kita akan menunggu tindakan sampai bisa melakukan pencitraan lebih lengkap, dan bagian radiologi, baru keliatan pada umur 3-4 bulan," ucapnya.

"Kita akan berusaha membesarkan dulu bayi stimulus perkembangan setelah 3-4 bulan. Setelah itu maka kita akan memperjelas organ tubuh yang masih dipertanyakan," jelasnya.

Kompas TV Kondisi bayi kembar siam yang didiagnosa memiliki dua kepala, tiga tangan, dua kaki, berangsur membaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com