Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sela Debat Pilgub Sulsel, Pendukung Paslon Coba Dobrak Pintu Ruangan

Kompas.com - 28/03/2018, 20:45 WIB
Hendra Cipto,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kericuhan terjadi di sela debat kandidat Pemilihan Kepala Daerah Sulawesi Selatan diselenggarakan di Hotel Grand Clarion, Rabu (28/3/2018) malam.

Pendukung pasangan calon mencoba mendobrak pintu ruangan yang dijaga oleh aparat kepolisian.

Kericuhan terjadi lantaran pendukung yang keluar dari ruangan debat kandidat ke toilet saat jeda iklan. Namun pendukung tidak bisa lagi masuk saat debat kandidat berlangsung.

Awalnya, sudah ada kesepakatan antara pendukung dan panitia debat kandidat bahwa penonton debat di dalam ruangan hanya bisa keluar masuk saat jeda iklan.

Akan tetapi saat sesi dua debat kandidat Pilkada Sulsel, aparat kepolisian tidak memperbolehkan lagi orang masuk ke dalam ruangan jika sudah keluar.

(Baca juga: Pilkada Sulsel, Prof Andalan: Debat Kandidat Bagian Semangat Demokrasi)

Polisi pun mengaku, itu adalah permintaan dari panitia. Polisi beralasan bahwa ruangan sudah sesak dan tidak mampu lagi menampung orang.

Diduga, keputusan tersebut diambil oleh polisi karena ada penyusup masuk ruangan debat kandidat tanpa menggunakan kartu pas khusus maupun tanda gelang khusus yang sudah disiapkan oleh KPU.

Pendukung yang mencoba mendobrak pintu ruang debat berhasil dihalau oleh polisi.

Kericuhan pun redam setelah panitia menemui orang yang ingin masuk ke dalam ruangan debat kandidat.

(Baca juga: Jelang Debat Pilkada Sulsel, Ichsan YL-Cakka Luncurkan Kartu Rakyat Sejahtera)

Panitia memperbolehkan mereka masuk ke dalam ruangan debat kandidat yang mengenakan kartu pas khusus maupun gelang khusus yang disiapkan oleh KPU Sulsel.

"Kami sudah sepakat, bahwa orang di dalam ruang debat kandidat boleh keluar ruangan untuk ke toilet jika jeda iklan debat kandidat yang disiarkan langsung Kompas TV. Hal itu dilakukan, karena takut suara di luar ruangan yang riuh masuk ke dalam ruangan debat kandidat. Karena bisa mengganggu suara siaran langsung di Kompas TV," kata salah satu panitia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com