Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eurico Guterres: Wiranto Sudah Jadi Menteri, tapi Kok Kami Gembel?

Kompas.com - 25/09/2017, 11:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Mantan Wakil Panglima Milisi (Pejuang) Pro-Indonesia di Timor Timur (Timtim) Eurico Guterres meminta adanya kepastian hukum terhadap 403 orang yang masuk dalam daftar serious crime yang dikeluarkan oleh Serious Crime Unit (SCU) PBB.

Menurut Eurico, 403 orang itu, termasuk dirinya, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto. Mereka dituding terlibat pelanggaran HAM di Timtim.

"Kenapa hari ini kami ada di sini? Kok enak sekali Pak Wiranto, dengan saya bersama kawan-kawan lain masuk dalam daftar serious crime, tapi beliau jadi menteri, kok kami jadi gembel," ujar Eurico.

Hal itu disampaikan Eurico saat melakukan aksi unjuk rasa bersama ribuan eks-pejuang Timtim di depan kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (25/9/2017).

Baca: Ratusan Milisi Eks Timtim yang Masuk DPO PBB Harapkan Kepastian Hukum

Eurico mengatakan, pihaknya mendukung Wiranto menjadi menteri karena bekerja untuk negara dan bangsa. Namun, kata dia, Wiranto juga harus juga memperhatikan nasib para pejuang Timtim.

"Jangan lupa kami, bahwa di manapun kita selalu bersama-sama dan nama kita masuk dalam daftar serious crime."

"Pak Wiranto selalu mendampingi Presiden ke mana- mana, tapi kami tidak bisa ke mana-mana, sehingga sudah saatnya kami menyampaikan kepada pemerintah dan juga kepada Pak Wiranto, supaya nasib orang orang ini yang pernah Bapak tahu dan kenal, bisa diperhatikan," ucap Eurico.

Baca: Tuntut Perhatian Pemerintah, Eks Milisi Timtim Menari Massal

Eurico menegaskan pihaknya tidak meminta untuk diperlakukan secara istimewa, tapi setidaknya harus juga ada kesadaran dari Pemerintah Pusat untuk memperhatikan para pejuang Timtim.

"Kami berjuang bukan mencari jabatan tapi kami ikhlas. Bagaimana mungkin Pak Wiranto bisa jadi menteri lalu kemudian nasib orang orang ini tidak pernah dibicarakan sama sekali," ujarnya.

Eurico berharap Pemerintah Pusat bisa mengagendakan waktu untuk bertemu dan berdialog dengan para mantan pejuang Timtim.

Kompas TV Pengungsi Eks Tim-Tim Masih Hidup dalam Kemiskinan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com