Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2017, 20:31 WIB
Markus Makur

Penulis

WAIKABUBAK, KOMPAS.com - Hutan lindung di kawasan Taman Nasional Manupeu, Tanah Daru, dan Laiwangi Wanggameti (Matalawa) Sumba kebakaran, pada Selasa (19/9/2017). Setidaknya 10 hektar lahan hangus terbakar.

Kepala Balai Taman Nasional MataLawa Sumba, Maman Surahman mengatakan, kebakaran terdetektsi sekitar pukul 09.30 Wita. Kebakaran terjadi di hutan pinus (Pinus Merkusii) dan mahoni (Swietenia macrophyla) pada blok Padiratana, Resor Premahala SPTN II Lewa. Vegetasi yang terbakar berupa tegakan pohon pinus dan mahoni.

“Saya lagi di hutan karena ada kebakaran hutan di kawasan hutan Taman Nasional MataLawa Sumba. Kebakaran bisa dikendalikan oleh petugas dari Balai Taman Nasional MataLawa Sumba bersama dengan aparat kepolisian dan warga setempat,” ujar dia saat dihubungi Kompas.com.

Adapun penyebab kebakaran hutan lindung di kawasan Taman Nasional MataLawa diduga masyarakat membakar kebunnya dan merembet ke dalam kawasan hutan. Penyebab lain diduga dilakukan oleh para pemburu, dengan modus membakar padang alang-alang kemudian tumbuh rumput baru sehingga mengundang rusa keluar. Saat itulah para pemburu melakukan perburuan rusa.

Baca juga: Polisi Mulai Usut Kebakaran Lahan di Muara Enim

Surahman menyebutkan, kebakaran hutan dapat dikendalikan sekitar pukul 13.56 Wita oleh tim penanggulangan kebakaran dari pihak Balai Taman Nasional MataLawa Sumba bersama dengan jajarankepolisian Sumba Barat.

Dia mengatakan, pemadaman dilakukan oleh petugas dari SPTN I dan II sebanyak 30 personel, apara kepolisian dari Resor Sumba Barat dan anggota kepolisian Sektir Anakalang sebanyak 25 orang, bersama dengan Kapolres Sumba Barat dan Wakapolres Sumba Barat dan MPA sebanyak 15 0rang. Peralatan yang digunakn mobil tangki air, mesin pompa apung, kepyok dan dibantu water cannon dari kepolisian Resor Sumba Barat.

“Kami sudah laporkan kejadian ini kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup melalui Dirjen KSDAE juga Sekretaris Dirjen KSDAE. Atas kerja sama dan bantuan dari aparat kepolisian kebakaran hutan lindung berhasil dipadamkan oleh petugas,” jelasnya.

Surahman menyebutkan, kebakaran hutan dapat dikendalikan sekitar pukul 13.56 Wita oleh tim penanggulangan kebakaran dari pihak Balai Taman Nasional MataLawa Sumba bersama dengan jajarankepolisian Sumba Barat.

Dia berharap, warga Sumba yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional MataLawa untuk tidak membakar hutan. Karena, kawasan Taman Nasional MataLawa memiliki berbagai jenis burung langka di dunia serta binatang khusus yang hidup di Pulau Sumba.

“Mari kita sama-sama menjaga kelangsungan hutan di kawasan Taman Nasional MataLawa demi generasi Sumba di masa akan datang,” ujar dia.

Kompas TV Hutan Gunung Guntur di Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogongkaler, Kabupaten Garut, terbakar. Diduga, kebakaran terjadi karena kemarau panjang.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com