Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda: Tak Boleh Ada Orasi dan Atribut Saat Aksi Bela Rohingya

Kompas.com - 07/09/2017, 18:29 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Polisi Condro Kirono memperingatkan massa agar tidak membawa spanduk maupun atribut berbau unjuk rasa dalam aksi bela Rohingya di Masjid An-Nur Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jumat (8/9/2017).

Menurut dia, rumah ibadah tidak boleh digunakan untuk melakukan aksi apa pun. Masjid hanya untuk beribadah bagi umat Muslim. Dia siap menindak tegas jika ada oknum atau  kelompok yang terbukti melakukan provokasi serta melontarkan ujaran kebencian pada golongan lain.

"Aturannya rumah ibadah tidak boleh untuk aksi. Tidak ada orasi, kalau di masjid adanya ya khotbah. Semua bentuk pelanggaran akan kami tindak tegas," ungkap Condro usai gelar pasukan pengamanan Aksi Bela Rohingya di Lapangan drh Soepardi Magelang, Kamis (7/9/2017).

(Baca juga: Jumat, Candi Borobudur Tutup bagi Wisatawan Perorangan)

Condro menyatakan, akan menerjunkan sedikitnya 28 satuan setingkat kompi (SSK) atau 2.800 personel polisi untuk mengamankan jalannya aksi. Titik fokus pengamanan ada di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) meskipun aksi telah dipindah ke Masjid An-Nur Sawitan Mungkid yang berjarak 1,5 kilometer dari obyek wisata itu.

"Kami tidak ingin under estimate, kami harus selalu siap," katanya.

Menurut dia, upaya-upaya pendekatan telah dilakukannya kepada seluruh organisasi masyarakat (ormas), laskar, lembaga, dan masyarakat terkait hal tersebut. Dia ingin aksi berlangsung lancar dan kondusif.

Pada kesempatan itu, Condro juga telah mengimbau kepada seluruh kepala daerah, Komandan Kodim (Dandim) dan Kepala Polres, untuk mengakomodir kegiatan shalat Jumat maupun aksi solidaritas serupa di daerah masing-masing.

"Kami imbau kepada warga di luar Magelang untuk melakukan shalat Jumat wilayah masing-masing. Toh kegiatannya sama dengan di daerah lainnya, ada shalat gaib dan penggalangan dana juga," ungkapnya.

Akan tetapi, Condro tidak melarang jika ada warga atau kelompok yang ingin ikut bergabung melakukan shalat Jumat di Masjdi An-Nur Magelang. Namun mereka harus mengetahui konsekuensinya karena kapasitas masjid hanya sekitar 1.500 orang jemaah.

"Larangan kami adalah untuk aksi di Candi Borobudur. Silakan kalau mau shalat Jumat di sini (Magelang), boleh saja, rombongan sekali pun. Tapi, kalau masjidnya penuh, ya shalatnya di luar," pungkas Condro.

Sejumlah organisasi masyarakat (ormas), lembaga, dan warga yang mengatasnamakan alumni 212 berencana akan menggelar aksi Bela Rohingya di Masjid An Nuur, Sawitan, Kabupaten Magelang, Jumat (8/9/2017).

Aksi semula akan digelar di kawasan Candi Borobudur. Namun dengan berbagai pertimbangan, aksi dipindah ke masjid yang letaknya sekitar 1,5 kilometer dari kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB). Aksi orasi diganti menjadi gerakan shalat Jumat, doa bersama, dan penggalangan donasi.

 

Kompas TV Candi Borobudur sebagai salah satu keajaiban dunia ternyata juga dikagumi mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com