SURABAYA, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas, membantah dirinya disebut sudah bergerak atau melakukan kerja politik untuk kepentingan Pilkada Jatim.
Hal itu menyusul beberapa lembaga survei yang menyebutnya sebagai calon wakil gubernur Jatim paling potensial pada Pilkada Jatim 2018.
"Saya mengalir saja, tidak pernah melakukan kerja politik," katanya saat menghadiri apel besar Hari Pramuka di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (14/8/2017).
Baca juga: Azwar Anas Hadiri Acara PDI-P, Sinyal Dukungan?
Jika dibilang kerap beraktivitas di luar Banyuwangi seperti di Surabaya atau Jakarta, kata Anas, hal itu semata-mata untuk kepentingan Banyuwangi.
"Kalau saya ke luar kota, pasti juga untuk kepentingan Banyuwangi," jelasnya.
Anas mengaku tidak tahu menahu soal siapa partai yang akan mendukungnya pada Pilkada Jatim tahun depan.
"Saya tetap fokus pembangunan Banyuwangi saja, khususnya di bidang UMKM, pariwisata, dan pertanian," pungkasnya.
Surabaya Survey Center (SSC) mencatat, Anas pernah meraih skor tertinggi dari survei nama-nama tokoh yang diajukan sebagai calon wakil gubernur Jatim sepanjang Juni 2017.
Elektabilitas Anas mencapai 12,90 persen mengungguli sejumlah tokoh lain seperti Kusnadi (ketua PDI-P Jatim) 7,5 persen, dan La Nyalla Mattilitti (ketua Kadin Jatim) 7,4 persen.
Baca juga: Survei Cawagub Jatim, Bupati Anas Ungguli La Nyalla dan Imam Nahrawi
Lalu Halim Iskandar (Ketua DPRD Jatim) 6 persen, Imam Nahrawi (Menpora) 5,8 persen, dan Nurhayati Assegaf (waketum Demokrat) 5,5 persen.
Anas muncul menjadi kandidat cawagub paling diinginkan publik karena disebut sebagai kepala daerah yang berprestasi dan inovatif.