Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicegat Pekerja Seks Tengah Malam, Wakil Bupati Mengiranya Makhluk Halus

Kompas.com - 16/09/2014, 12:12 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com — Wakil Bupati Kendal Mustamsikin mengaku pernah dihadang pekerja seks komersial (PSK) yang mangkal di Jalan Raya Kaliwungu, dekat terowongan jalan lingkar Kaliwungu.

Saat itu, Mustamsikin bercerita, dia bersama sopir naik mobil pulang tengah malam. Tiba-tiba ada wanita yang menghadang, dengan cara melambai-lambaikan tangannya.

"Dia bilang, 'mampir, Mas'. Aku langsung berkata sama sopir supaya terus saja. Karena aku takut dia makhluk halus," kata Mustamsikin sambil tertawa, seusai melakukan sosialisasi bahaya virus HIV/AIDS, di hadapan puluhan PSK penghuni kawasan lokalisasi Gambirlangu (GBL) Kaliwungu, Kendal, Selasa (16/9/2014).

Mustamsikin mengaku tahu bahwa malam hari banyak PSK yang mangkal di Jalan Raya Kaliwungu dekat GBL. Dia pun berharap, para PSK yang mangkal di GBL segera masuk ke kawasan lokalisasi GBL. Selain kesehatannya bisa terkontrol, mereka juga tidak meresahkan masyarakat. "Saya nanti akan minta ke satpol PP supaya setiap malam beroperasi terhadap PSK yang menjajakan diri di jalan raya," ujar dia.

Pada kesempatan itu, Mustamsikin yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kendal meminta kepada PSK supaya tidak melayani "tamu" yang tidak mau menggunakan kondom.

Hal ini dilakukan supaya mereka tidak tertular penyakit. "Kami sudah memberi kondom gratis. Sebaiknya gunakan kondom itu," kata dia.

Mustamsikin pun menampik bahwa GBL kedatangan PSK yang dipindahkan dari Dolly, Surabaya. Sebab, berdasarkan data pengurus Resos GBL, tidak ada penghuni baru di sana.

Terkait permintaan Wakil Bupati Mustamsikin, Kasi Penegakan Hukum Satpol PP Kabupaten Kendal Agus Prakoso menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan operasi terhadap PSK di jalan raya. Tidak hanya di Jalan Raya Kaliwungu dekat GBL, tetapi juga di daerah lain.

"Sebenarnya kami sudah melakukan operasi. Akan tetapi, karena mereka sepertinya tidak menghiraukan, maka kami akan operasi secara rutin," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com