Pelaku masuk ke toko dengan mencongkel pintu besi di bagian depan, tanpa merusak gemboknya. Setelah berhasil masuk, pelaku mengacak-acak seluruh isi toko, termasuk pula merusak laci yang berisi uang Rp 600.000. Sementara ini, belum diketahui pasati barang apa saja yang hilang.
Nur Imaroatus Solihah, penjaga toko mengatakan, ketika hendak dibuka pagi harinya, pintu depan sudah rusak, namun gemboknya masih utuh. Nur tidak berani menyentuh apapun di toko itu sambil menunggu teman-teman karyawan lainnya. Setelah karyawan lainnya datang, akhirnya pemilik toko, Faizal Rahman, warga Jungcangcang Pamekasan, menyusul datang setelah dikabari oleh salah satu karyawannya.
Fazial Rahman langsung menghubungi polisi untuk memeriksa tokonya yang sudah dibobol maling. Polisi yang datang langsung membuka pintu depan dan memeriksa laci untuk mencari sidik jari pelaku. Kata Faizal, uang yang ada di lacinya memang tidak dibawa semua karena keesokan harinya untuk dibuat kembalian jika ada pembeli. Jadi yang hilang hanya Rp 600.000 dan uang pecahan lima ribuan dan sepuluh ribuan.
"Kalau jumlah yang besar untung dibawa pulang. Sementara barang belum kita cek apa saja yang dibawa pelaku," ungkapnya.
Dikatakan Faizal, pelaku pembobolan tergolong nekat. Pasalnya, di depan tokonya ada Satpam BCA Pamekasan yang berjaga 24 jam. Ia berpikir tanpa dijaga, tokonya akan aman.
Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Siti Maryatun menjelaskan, untuk mengungkap pelaku, selain mencari jejaknya melalui sidik jari, polisi juga akan meminta keterangan saksi, di antaranya Satpam BCA Pamekasan. Selain itu, polisi juga akan meminjam kamera tersembunyi yang dipasang BCA yang mengarah jalan dan lingkungan sekitar BCA. Diduga, pelaku terekam kamera karena lokasinya hanya di seberang jalan kantor BCA Pamekasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.