Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Haji di Pamekasan Terima BLSM, Warga Miskin Gigit Jari

Kompas.com - 03/07/2013, 16:49 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Umamah (57), warga Desa Bungbaruh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Jawa Timur, hanya bisa mengelus dada ketika melihat ratusan warga lainnya menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di balai desa setempat, yang terletak di depan rumahnya.

Umamah yang hanya tinggal sebatang kara setelah ditinggal suaminya beberapa tahun silam tidak mendapat jatah BLSM. Padahal, saat bantuan itu bernama bantuan langsung tunai (BLT) dulu, Umamah bersama warga lainnya ikut menerimanya.

Yang lebih menyesakkan dadanya, ada warga yang menjadi calon jemaah haji tahun ini malah menerima BLSM.

“Saya jadi bingung melihat keadaan ini. Kehidupan sehari-hari saya yang hanya mengharap dari belas kasihan tetangga bisa luput dari sasaran BLSM,” terangnya lirih sambil menolak untuk diambil fotonya, Rabu (3/7/2013).

Awalnya Umamah mengaku senang akan adanya BLSM. Dia sangat berharap besar bisa menerima bantuan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Apalagi, beberapa hari sebelumnya sudah tersiar kabar dari mulut ke mulut kalau BLSM akan dicairkan.

“Saya jadi senang mendengar kabar kalau akan ada bantuan untuk orang miskin. Tapi kenyataannya, orang miskin seperti saya yang tidak kebagian,” ujarnya.

Nasib yang sama dialami Maiyah (65), warga Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur. Kehidupan sehari-harinya tidak menentu karena tidak punya pekerjaan tetap. Sebagai pria yang sudah lanjut usia, Maiyah juga mengandalkan pemberian tetangganya untuk makan sehari-hari.

“Saya tidak butuh untuk dikasihani pemerintah. Tetapi kalau program itu untuk orang miskin, mengapa yang kaya kebagian? Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan nasib seperti saya ini daripada memperkaya orang yang sudah kaya,” ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, dapur di rumah Maiyah roboh karena disapu angin kencang. Dia pun tidak mampu untuk membangun kembali dapur tersebut karena tidak punya biaya. Beruntung, ada tetangganya yang baik sehingga dapurnya bisa dibangun kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com