Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Anak Bunuh Ayah di Kebumen, dari Sakit Hati lalu Kabur ke Hutan

Kompas.com - 21/06/2024, 07:30 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Ngadimin (46) tega menghabisi ayah kandungnya sendiri, Kasum (73) menggunakan sabit.

Peristiwa tragis ini terjadi di belakang rumah korban di Desa Selogiri, Kecamatan Karanggayam, Kebumen, pada hari Rabu (19/6/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.

Kasum yang tinggal seorang diri meninggal dengan luka sabetan sabit di bagian leher.

Baca juga: Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi

Kasatreskrim Polres Kebumen AKP La Ode Arwansyah menjelaskan, pada hari kejadian, Rabu pukul 9.00 WIB, pelaku yang tinggal di Yogyakarta tiba di Desa Selogiri, Karanggayam.

"Pelaku dan korban mulai ngobrol di dalam rumah, beberapa saat kemudian terjadi cekcok antar keduanya," kata La Ode.

Setelah cekcok, kemudian pelaku menyeret korban keluar rumah ke arah depan, menuju sumur atau kamar mandi terbuka yang berjarak sekira 20 meter dari rumah.

Kejadian tersebut diketahui Edi Haryanto yang merupakan tetangga korban. Edi melihat korban dipukul di bagian kaki menggunakan batu.

"Karena takut, Edi Haryanto mencari dan memberitahu kepada warga sekitar, kemudian mereka beserta warga lainnya datang ke TKP dan mendapati korban sudah meninggal dunia," kata La Ode Arwansyah, Kamis (20/6/2024).

Luka sabetan

Korban meninggal dengan luka sabetan di bagian leher.

"Yang parah itu di bagian tenggorokan korban, dan mengakibatkan kerongkongan putus akibat sabetan alat yang digunakan berupa sebilah sabit," kata La Ode.

Sementara hasil visum et repertum, korban mengalami luka robek di bagian kepala belakang, terdapat luka robek di bagian kepala belakang sebelah kanan dengan panjang kira-kira 3,5 cm.

Seorang anak laki-laki bernama Ngadimin (46) di Kebumen tega menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri dengan menggunakan sabit. KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO Seorang anak laki-laki bernama Ngadimin (46) di Kebumen tega menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri dengan menggunakan sabit.

Pelaku sempat ke puskesmas

Pelaku  sempat pergi ke Puskesmas untuk mengobati lukanya.

Polisi menyebut, Ngadimin sempat melukai diri sendiri dengan sabit hingga beberapa ruas jarinya terluka.

"Ya sempat pergi ke Puskesmas, tapi masyarakat pada tahu dan pelaku kabur lagi," kata Kasatreskrim Polres Kebumen, AKP La Ode Arwansyah, saat konferensi pers Kamis (20/6/2024).

Setelah dipergoki warga, pelaku kabur ke dalam hutan di wilayah Kecamatan Karangsambung.

Pelaku kabur ke hutan

Pada hari Kamis (20/6/2024) sekitar pukul 06.00 WIB, tim gabungan Jatanras Polda Jateng, Satreskrim Polres Kebumen dan Polsek Jajaran Polres Kebumen mendapat informasi dari warga tentang seorang laki-laki terduga pelaku pembunuhan.

"Infonya berada di area persawahan masuk di desa Langse Kecamatan Karangsambung. Kemudian tim melakukan penangkapan dan dibawa ke Satreskrim Polres Kebumen guna penanganan lebih lanjut," tutup Kasatreskrim.

Diduga sakit hati

Menurut La Ode, korban dan pelaku sempat terlibat pertengkaran.

Pelaku diduga nekat membunuh ayahnya karena kesal dirinya dan ibunya ditelantarkan oleh korban.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku yang saat ini berdomisili di Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini, awalnya ingin mengajak korban ke Yogyakarta.

"Pada saat kejadian, tersangka meminta korban untuk tinggal bersamanya agar bisa merawat makam ibu kandungnya di Gunungkidul Yogyakarta, tapi entah kenapa sempat cekcok," kata Kasatreskrim.

Baca juga: Alasan Pelaku Pembunuh Ayah Kandung di Kebumen Kabur ke Hutan

Polisi mengamankan barang bukti berupa 2 buah sabit dan batu yang digunakan pelaku dalam pembunuhan.

Saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sumur Minyak Ilegal di Muba Terbakar, 1 Pekerja Tewas dan 4 Terluka

Sumur Minyak Ilegal di Muba Terbakar, 1 Pekerja Tewas dan 4 Terluka

Regional
Pengusaha Fotokopi di Ciamis Tampung Rp 356 M Dana Judi Online Jaringan Kamboja, Kelola 216 Rekening

Pengusaha Fotokopi di Ciamis Tampung Rp 356 M Dana Judi Online Jaringan Kamboja, Kelola 216 Rekening

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Berawan

Regional
2 Penghuni Kontrakan Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Terapis Pijat di Grobogan, Salah Satunya Koki

2 Penghuni Kontrakan Jadi Tersangka Pembunuh Wanita Terapis Pijat di Grobogan, Salah Satunya Koki

Regional
Kapal Memuat 28 WNA Terdampar di Sukabumi, Ada yang Coba Melarikan Diri

Kapal Memuat 28 WNA Terdampar di Sukabumi, Ada yang Coba Melarikan Diri

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 30 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Petugas Buru Pembuang Bangkai Sapi di Sungai Semarang

Petugas Buru Pembuang Bangkai Sapi di Sungai Semarang

Regional
Bos Distro 'Anti Mahal' Bunuh Penagih Utang, Keluarga Korban Harap Pelaku Dihukum Mati

Bos Distro "Anti Mahal" Bunuh Penagih Utang, Keluarga Korban Harap Pelaku Dihukum Mati

Regional
Tangis Raodah, Ibu Santriwati yang Meninggal Diduga Dianiaya: Anak Saya Selalu Minta Pulang

Tangis Raodah, Ibu Santriwati yang Meninggal Diduga Dianiaya: Anak Saya Selalu Minta Pulang

Regional
Pelaku Utama yang Diduga Bunuh dan Mengecor Pegawai Koperasi Ditangkap

Pelaku Utama yang Diduga Bunuh dan Mengecor Pegawai Koperasi Ditangkap

Regional
Ditangkap, Bos Distro Pembunuh Penagih Utang Disoraki Warga

Ditangkap, Bos Distro Pembunuh Penagih Utang Disoraki Warga

Regional
4 Hari Kabur, Tahanan Kejari Mataram Menangis dan Harus Dibopong Saat Ditangkap

4 Hari Kabur, Tahanan Kejari Mataram Menangis dan Harus Dibopong Saat Ditangkap

Regional
Kronologi Pembunuhan Terapis, 2 Pelaku Sengaja Sewa Kontrakan Eksekusi Korban

Kronologi Pembunuhan Terapis, 2 Pelaku Sengaja Sewa Kontrakan Eksekusi Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com