Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Al-Kahfi Somalangu Kebumen, Pesantren Tertua di Asia Tenggara

Kompas.com - 17/06/2024, 08:02 WIB
Bayu Apriliano,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

KEBUMEN, KOMPAS.com - Di balik gemerlap modernisasi, Kabupaten Kebumen menyimpan harta karun sejarah yang tak ternilai, yaitu Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu.

Didirikan tahun 1475 M oleh Syekh As-Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani, seorang ulama asal Hadharamaut, Yaman, pesantren ini dinobatkan sebagai pesantren tertua di Asia Tenggara.

Menariknya, Al-Kahfi Somalangu telah melalui transformasi luar biasa, dari pesantren salafiyah yang kental dengan tradisi ke pesantren modern yang adaptif dengan zaman.

Baca juga: Konferensi Internasional Pesantren dan Studi Islam, IAI An-Nawawi Hadirkan Imam Masjid Al Aqsa Palestina

Al-Kahfi Somalangu yang sudah berdiri sejak 5 abad lalu ini menjadi pusat penyebaran ilmu agama dan pembinaan moral di tanah Jawa sejak ratusan tahun yang lalu.

"Untuk bukti tahun berdirinya kita ada 2 batu prasasti. Yang prasasti pertama menunjukkan tahun berdirinya pondok pesantren dan prasati kedua menunjukkan renovasi," kata Gus Fauhan Fawaqi, salah satu putra pengasuh Pondok Pesantren Al Kahfi, Minggu (16/6/2024).

Gus Fauhan menjelaskan, tahun dan waktu berdirinya pesantren itu diketahui dari Prasasti Batu Zamrud Siberia (Emerald Fuchsite) yang terdapat di dalam di kompleks pesantren.

Baca juga: 12 Santri Sesak Napas akibat Kebakaran Pesantren Babun Najah Aceh

Prasasti batu zamrud warna hijau itu bertuliskan huruf Jawa dan Arab. Huruf Jawa dengan candra sengkala yang tertulis "Bumi Pitu Ina" menandai tahun berdirinya.

Sedangkan tulisan dalam huruf Arab merupakan penjabaran dari candra sengkala tersebut. Candra sengkala berupa gambar hewan serupa Bulus dan berkaki 3.

Angka tanggal yang tertera dengan huruf hijaiyah ialah "25 Syaíban 879 H" atau bersamaan dengan Rabu, 4 Januari 1475 M. Jadi pesantren Al Kahfi sudah berdiri sejak 537 tahun silam.

"Kita juga pernah publish dengan Dinas Purbakala yang itu menunjukkan angka tahun, dan dalam prasati ada gambar seekor Bulus dengan kaki 3, itu menunjukkan angka tahun," kata Gus Fauhan.

Jejak-jejak kemegahan pesantren tertua di Asia ini juga masih terlihat di sejumlah bangunan. Saat masuk melewati gerbang bagian barat, kita disuguhkan dengan gapura dan tiang besar khas bangunan masa lampau.

Gapura bertuliskan Masjid Al-Kahfi Somalangu dengan huruf arab itu merupakan salah satu jalan masuk menuju pesantren. Dari gapura, ada sepasang pagar tembok berukuran kurang lebih 1 meter membawa kita menuju masjid pesantren.

Kesan pesantren tertua memang masih kental dengan melihat bangunan majid yang masih memakai joglo. Dengan 4 tiang yang masih kokoh, masjid ini terlihat estetik saat para santri sedang menjalankan shalat berjemaah.

"Sejumlah bangunan memang masih kita pertahankan keasliannya, seperti masjid itu masih sama saat awal pendirian, tapi memang ada sedikit renovasi dengan penambahan satu joglo lagi di depan masjid," kata Gus Fauhan.

Awalnya, pesantren ini fokus pada pengajaran kitab kuning dan ilmu-ilmu agama klasik. Namun, seiring perkembangan zaman, Al-Kahfi Somalangu mulai bertransformasi menjadi pesantren modern.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Nikson Mababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Nikson Mababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Regional
Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Regional
Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Regional
Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Regional
Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Regional
KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

Regional
Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Regional
Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Regional
Sagil Si Bocah SD Bertinggi 2 Meter Memilih Menjadi Atlet Basket

Sagil Si Bocah SD Bertinggi 2 Meter Memilih Menjadi Atlet Basket

Regional
Update Temuan Potongan Kaki di Semarang: Perempuan, Usia 20-40 Tahun, dan Diperkirakan Meninggal 2-4 Bulan

Update Temuan Potongan Kaki di Semarang: Perempuan, Usia 20-40 Tahun, dan Diperkirakan Meninggal 2-4 Bulan

Regional
Kasus Dugaan SPPD Fiktif 2020, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Mangkir dari Panggilan Polda Riau

Kasus Dugaan SPPD Fiktif 2020, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Mangkir dari Panggilan Polda Riau

Regional
[POPULER REGIONAL] Tagih Rp 10 Juta, Penagih Utang Dibunuh Nasabah | Tim SAR Selamatkan Penumpang KMP Virgo

[POPULER REGIONAL] Tagih Rp 10 Juta, Penagih Utang Dibunuh Nasabah | Tim SAR Selamatkan Penumpang KMP Virgo

Regional
Pj Gubernur Papua Barat Daya Kritik Bupati dan Wali Kota yang Tak Hadir Rakor Pilkada

Pj Gubernur Papua Barat Daya Kritik Bupati dan Wali Kota yang Tak Hadir Rakor Pilkada

Regional
Leuwi Jurig di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Leuwi Jurig di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com