KEBUMEN, KOMPAS.com - Di balik gemerlap modernisasi, Kabupaten Kebumen menyimpan harta karun sejarah yang tak ternilai, yaitu Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu.
Didirikan tahun 1475 M oleh Syekh As-Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani, seorang ulama asal Hadharamaut, Yaman, pesantren ini dinobatkan sebagai pesantren tertua di Asia Tenggara.
Menariknya, Al-Kahfi Somalangu telah melalui transformasi luar biasa, dari pesantren salafiyah yang kental dengan tradisi ke pesantren modern yang adaptif dengan zaman.
Al-Kahfi Somalangu yang sudah berdiri sejak 5 abad lalu ini menjadi pusat penyebaran ilmu agama dan pembinaan moral di tanah Jawa sejak ratusan tahun yang lalu.
"Untuk bukti tahun berdirinya kita ada 2 batu prasasti. Yang prasasti pertama menunjukkan tahun berdirinya pondok pesantren dan prasati kedua menunjukkan renovasi," kata Gus Fauhan Fawaqi, salah satu putra pengasuh Pondok Pesantren Al Kahfi, Minggu (16/6/2024).
Gus Fauhan menjelaskan, tahun dan waktu berdirinya pesantren itu diketahui dari Prasasti Batu Zamrud Siberia (Emerald Fuchsite) yang terdapat di dalam di kompleks pesantren.
Baca juga: 12 Santri Sesak Napas akibat Kebakaran Pesantren Babun Najah Aceh
Prasasti batu zamrud warna hijau itu bertuliskan huruf Jawa dan Arab. Huruf Jawa dengan candra sengkala yang tertulis "Bumi Pitu Ina" menandai tahun berdirinya.
Sedangkan tulisan dalam huruf Arab merupakan penjabaran dari candra sengkala tersebut. Candra sengkala berupa gambar hewan serupa Bulus dan berkaki 3.
Angka tanggal yang tertera dengan huruf hijaiyah ialah "25 Syaíban 879 H" atau bersamaan dengan Rabu, 4 Januari 1475 M. Jadi pesantren Al Kahfi sudah berdiri sejak 537 tahun silam.
"Kita juga pernah publish dengan Dinas Purbakala yang itu menunjukkan angka tahun, dan dalam prasati ada gambar seekor Bulus dengan kaki 3, itu menunjukkan angka tahun," kata Gus Fauhan.
Jejak-jejak kemegahan pesantren tertua di Asia ini juga masih terlihat di sejumlah bangunan. Saat masuk melewati gerbang bagian barat, kita disuguhkan dengan gapura dan tiang besar khas bangunan masa lampau.
Gapura bertuliskan Masjid Al-Kahfi Somalangu dengan huruf arab itu merupakan salah satu jalan masuk menuju pesantren. Dari gapura, ada sepasang pagar tembok berukuran kurang lebih 1 meter membawa kita menuju masjid pesantren.
Kesan pesantren tertua memang masih kental dengan melihat bangunan majid yang masih memakai joglo. Dengan 4 tiang yang masih kokoh, masjid ini terlihat estetik saat para santri sedang menjalankan shalat berjemaah.
"Sejumlah bangunan memang masih kita pertahankan keasliannya, seperti masjid itu masih sama saat awal pendirian, tapi memang ada sedikit renovasi dengan penambahan satu joglo lagi di depan masjid," kata Gus Fauhan.
Awalnya, pesantren ini fokus pada pengajaran kitab kuning dan ilmu-ilmu agama klasik. Namun, seiring perkembangan zaman, Al-Kahfi Somalangu mulai bertransformasi menjadi pesantren modern.