KOMPAS.com - Tradisi baguntung tandai dimulainya tahapan pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2024.
Baguntung adalah tradisi Suku Samawa sejak ribuan tahun lalu yang menandai dimulainya acara besar dalam hal ini pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur NTB dan Bupati Sumbawa.
Uniknya, baguntung dilakukan dengan membunyikan alu ke rantok yaitu alat penumbuk padi khas Sumbawa sehingga menghasilkan bunyi nyaring yang menggema.
Baca juga: Pilkada Sumbawa Barat, Pasangan Nur Yasin-Sumardhan Daftar Jalur Independen
Kegiatan peluncuran pilkada dengan baguntung ini berlangsung meriah di Halaman Kantor KPU Sumbawa, Kamis (30/05/2024) malam.
Ketua KPU Sumbawa, Syamasi Hidayat mengatakan, Pilkada Sumbawa Tahun 2024 mengangkat tema "Maras" (Mandiri, Akuntabel, Profesional, Adil dan Sukses).
"Setiap apa pun kita lakukan dengan bahagia. Apa pun perseteruan pemilihan, tidak ada persoalan. Yang terpilih secara aturan kita akui dan yang tidak terpilih itulah demokrasi," kata Syamsi.
Dijelaskan, peluncuran ini menandakan kesiapan KPU Sumbawa melaksanakan Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Sumbawa.
"Ini merupakan tahapan persiapan yang kami lakukan. Beberapa hari lalu kami sudah lakukan perekrutan badan adhoc Pilkada 2024."
"Di tingkat kecamatan ada yang namanya Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan tingkat Desa Panitia Pemilihan Desa (PPS). Sudah dilantik dan bekerja," jelasnya.
Selanjutnya, kata Syamsi, akan dilakukan pemutakhiran data pemilih oleh Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Baca juga: KPU Pastikan Tidak Ada Calon Jalur Perseorangan pada Pilkada Sumbawa
Diharapkan, masyarakat dapat berpartisipasi aktif untuk kesuksesan tahapan tersebut.
"Tanggal 27 November kita akan melakukan pemilihan bupati dan wakil bupati. Kami mengajak masyarakat berpartisipasi menyalurkan hak pilih memilih pemimpin Sumbawa," ajaknya.
Bupati Sumbawa dalam sambutannya yang disampaikan oleh Asisten III Setda Sumbawa Ir Dirmawan menyampaikan apresiasi kepada KPU Sumbawa yang telah bekerja keras, berdedikasi, dan profesional demi penyelenggaraan yang berkualitas.
Menurutnya, pemilihan umum adalah pilar penting dalam membangun demokrasi.
Pemilihan bupati dan wakil bupati memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menentukan arah pembangunan ke depan.