SUMBAWA, KOMPAS.com - Dua kubu koalisi mulai terbentuk di Pilkada Sumbawa, yaitu Partai Golkar dan PDI-P, untuk mengusung petahana Bupati Sumbawa Muhammad Abdullah atau kerap disapa Haji Mo dan Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq.
Pasangan calon kandidat ini dinamai ‘Mofiq’ singkatan dari nama Haji Mo dan Abdul Rafiq.
Modal besar Partai Golkar pada Pemilu Legislatif DPRD Sumbawa 2024 dari hasil rekapitulasi KPU meraih 6 kursi dan PDI-P meraih 5 kursi membuat kedua partai ini percaya diri mengusung calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Serentak 2024.
Baca juga: Pukul Warga Saat Mabuk Berat, Pemuda di Sumbawa Dibekuk Polisi
Pasangan kandidat Mofiq menggelar silaturahmi dan buka puasa bersama sekaligus temu kader Golkar dan PDI-P beserta simpatisan, Minggu (24/3/2024) di Hotel Sernu raya.
Acara ini disebut menjadi pembuktian solidnya paket Mofiq (Mahmud Abdullah-Abdul Rafiq) untuk maju di Pilkada Sumbawa.
Pada kesempatan tersebut, Rafiq menjelaskan alasan pasangan ini bisa terbentuk, yakni karena suasana kebatinan.
Menurutnya, untuk memimpin 539.000 warga Sumbawa ini tidak gampang.
“Untuk menjadi pemimpin di Sumbawa itu sangat sulit. Bupati dan wabup harus punya suasana kebatinan,” kata Rafiq yang juga ketua DPC PDI-P Sumbawa saat ditemui, Minggu.
Ia menyebutkan, selama hampir 5 tahun menjadi ketua DPRD, pihaknya terus berkomunikasi dengan bupati dalam suasana kebatinan yang sangat baik.
“Inilah yang mendasarkan saya secara pribadi bisa bersedia ketika diminta untuk menjadi wakil untuk maju pilkada," ucap Rafiq.
Rafiq pada kesempatan itu juga menjawab apa yang menjadi pertanyaan banyak orang selama ini terkait alasan dirinya bersedia menjadi nomor dua bukan nomor satu (calon bupati).
"Saya baru orang nomor 3 di Kabupaten Sumbawa. Tidak mungkin dari nomor 3 langsung nomor 1. Harus nomor dua dulu. Sehingga orang pantas dan pas untuk saya belajar menjadi pemimpin ke depan adalah Pak Haji Mo. Itu yang ada dalam pikiran saya," ungkapnya.
Rafiq berkomitmen ketika kelak terpilih menjadi wakil bupati mendampingi H Mo pada Pilkada 2024, ia akan berlaku sepantasnya sesuai tupoksi sebagai wakil bupati.
"Insya Allah ketika nanti mempermudah semua proses ini ketika masyarakat Sumbawa mayoritas memilih kami, saya akan menjadi wakil bupati yang baik. Artinya wakil bupati yang menghargai bupatinya. Wakil bupati yang paham bagaimana posisinya. Jadi seperti itu yang akan saya lakukan nantinya," ujarnya.
Rafiq meminta seluruh kader PDI-P dan Golkar untuk mulai bekerja menyosialisasikan pasangan Mofiq kepada masyarakat.
"Kita jangan menunggu SK DPP dulu. Karena ini masih berproses. Tapi harapan saya semua kader Golkar PDI-P bekerja mulai hari ini," katanya.
Baca juga: Caleg Gerindra Laporkan Bawaslu Sumbawa Barat dan NTB ke Bawaslu RI
"Sosialisasikan pasangan ini. Karena kalau kita menunggu SK DPP yang masih berproses kita diburu waktu dan kita tidak punya kesempatan lagi," lanjutnya.
"Hari ini mulai bekerja sampaikan kepada masyarakat yang insya Allah pas memimpin Sumbawa pasangan Mofiq. Kenapa pas karena mereka akan memimpin dengan hati," pungkas Rafiq.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.