MAGELANG, KOMPAS.com - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengoreksi nama program andalannya, makan siang gratis, menjadi makan bergizi gratis.
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Budiman Sudjatmiko mengungkapkan alasan perubahan nama program tersebut.
Budiman menjabarkan, sasaran makan gratis kebanyakan pelajar, di mana sebagian besar dari jenjang SD.Menurutnya, rata-rata kegiatan pembelajaran di SD selesai pukul 11.00-12.00. Sehingga, diasumsikan para siswa tidak sempat makan siang gratis di sekolah.
"Sehingga kami akan siasati, khusus anak SD, mungkin bentuknya sarapan. Tetap gratis," ungkapnya di sela acara tasyakuran kemenangan Prabowo-Gibran di Lapangan drh. Soepardi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2024) malam.
Budiman menyatakan, tidak adanya kata 'siang' agar tidak membatasi waktu saat makan gratis.
"Kata siang enggak ada agar fleksibel. Ke depan bisa siang dan/atau pagi," jelasnya.
Alasan lainnya, kata dia, sebagai upaya penghematan separuh dari anggaran makan gratis yang dijanjikan sebesar Rp 400 triliun.
Syaratnya, program makan bergizi gratis mengutamakan produksi bahan pangan oleh masyarakat desa. Dengan demikian, dia bilang, anggaran belanja bisa ditekan dari pembelian bahan-bahan impor.
"Sehingga ada anggaran yang bisa dihemat hampir separuhnya. Kalau sudah dihemat, kemudian untuk meningkatkan produktivitas petani menghasilkan bahan pangan, kenapa tidak bisa makan pagi dan siang sekaligus," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.